Sunday, July 5, 2009

Hati-hati Dengan Sifat Ujub (Membanggakan Amalnya)

Faktor Penyelamat itu ada dua :
  1. Takwallah
  2. Niat
Dan Faktor Penyebab Binasa ada dua :
  1. Putus Asa
  2. Membanggakan Amalnya (Ujub)
Jadi disini tawadhu rendah diri itu adalah sangat baik, dibanding beribadah tujuh puluh tahun, tapi dia selalu membanggakan amal ibadahnya, dan menyalahkan keadaan, jika ada masalah dalam hidupnya. Atau seorang yang diberi keistimewahan dia memamerkan, berpakaian layaknya seorang alim, tetapi dia ingin orang-orang tahu kalau dia seorang yang mempunyai keistimewahan, pakaian yang dia pakai untuk ibadah bukan karena tujuan hanya untuk Allah.
Seseorang tidak berhak menilai, orang lain dengan suatu vonis, tapi manusia hanyalah sebagai saling mengingatkan jika ada saudara kita yang salah. Diriwayatkan dari A'masy dari Athiyah Aufi, katanya : "Pesan Jabir Abdullah, "Hendaklah kamu cinta terhadap keluarga nabi Muhammad, dan para sahabatnya, serta mereka yang mencintai beliau dan keluarga beliau (Rasulullah), sekalipun mereka terjerumus dosa". Jadi kita saling mencintai, bukan membenci selama dia seorang muslim, berpegang dengan Al-qur'an dan Hadits, dan mencintai Rasulullah, jika mereka masih bergelimang dalam dosa, atau berkecimpung di dunia dosa, tetap kita mencintai mereka, selama dalam hatinya tumbuh "Mahabbah Rasulullah" dan kita justru wajib mengingatkan, InsyaAllah dengan ijin Allah satu hari nanti negatif akan tenggelam dan positif akan muncul kepermukaan kehidupan mereka.
Janganlah kita merasa lebih alim daripada mereka, jika satu hari Allah membalik hati mereka dan mereka lebih alim dari kita, apa yang akan terjadi, kita akan merasa salah dan menyesal, tapi doakanlah saudara-saudara kita yang masih terjebak ditempat dosa, semoga Allah menolong mereka, dan jangan Allah ambil nyawa mereka ditempat dosa itu. amin.
Sendi (pokok) tegaknya islam itu, 4 yaitu :
  1. Yakin
  2. Adil
  3. Sabar
  4. Jihad
Yakin itu terbagi dua :
  1. Beramal dengan ikhlas karena Allah, tidak mengharapkan harta dunia atau pujian sanjungan Manusia.
  2. Merasa tenang atas janji Allah tentang rezeki (sabar), karena janji Allah itu pasti dan nyata.
Adil, ada dua yaitu :
  1. Cepatlah melakukan kewajiban, sebelum dituntut (semampunya, jika tidak mampu bicarakan)
  2. Hak yang belum dipenuhi boleh kamu menuntut dengan baik dan halus.
Sabar ada dua yaitu :
  1. Sabar dalam melakukan ibadah (taat) karena ibadah kadang kala ber-iringan dengan ujian.
  2. Sabar mengekang Maksiat (Pelanggaran yang telah dilarang Allah)
Jihad, ada dua yaitu :
  1. Jangan lupa dengan musuh yang nyata (syetan), karena jika kita melupakannya pasti diterkamnya.
  2. Relakan bagianmu yang sederhana dalam hal ini Harta, agar kita jangan tertipu oleh nafsu, karena disitu syetan bertengger.
Jadi agar sempurna ibadah kita "insyaAllah" dengan ridho Allah. Selalulah mengingat dosa kita yang sudah kita perbuat, dan beramal karena Allah, dan janganlah kita UJUB (menghitung-hitung amal kita), dan kesempurnaan syukur, "menyadari adanya kekurangan dirinya, dan menerima dengan hati iklas".
Doa agar kita jauh dari UJUB "Allahumma inni a'uzubika min syarii napsi" Artinya : "Ya Allah, lindungilah aku dari keburukkan nafsuku".



Rahmat Allah Untuk Orang Islam

ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَـٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَـٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَـٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ ۙ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ [٧:١٥٧]

Artinya : 
Rahmat-Ku akan Aku utamakan bagi mereka yang mengikuti Muhammad saw., seorang rasul yang tak dapat membaca dan menulis, yang ciri-cirinya telah kalian temukan dalam Tawrât dan Injîl. Dia (Muhammad) selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ia pun telah menghalalkan untuk mereka setiap sesuatu yang dapat diterima oleh naluri manusia, dan mengharamkan setiap yang ditolak oleh naluri manusia, seperti darah dan bangkai. Dia juga akan menghilangkan segala beban dan kesulitan yang mereka tanggung sebelumnya. Maka barangsiapa yang membenarkan pesan-pesan suci Tuhan yang dibawanya, mendukung dan membelanya, dan menjadikan al-Qur'ân sebagai cahaya petunjuk, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sebaliknya, mereka yang ingkar, adalah orang-orang yang merugi."  (Al-A'raf : 157)

Ayat diatas merupakan bukti agama islam adalah benar, dan rahmat Allah hanya untuk kaum muslim, yang taat dan patuh pada Allah dan rasulnya. Oleh sebab itu kita harus bersyukur atas nikmat islam, dan selalu berharaplah kepada Allah. Sebagaimana doa Yahya bin Mu'ada : "Ya Allah, engkau turunkan satu rahmat kepada kami dan engkau muliakan kami dengan rahmat memeluk islam, maka jika engkau sempurnakan rahmat dengan 100 rahmat, mengapa kami bodoh tidak mengharapkan ampunan dari Mu."
Allah menurunkan kedunia hanyalah satu rahmat, yaitu cinta kasih dan sayang, dan yang 99 lagi Allah siapkan nanti di surgaNya Allah. Dengan satu rahmat kita sudah merasakan keindahan di dunia ini, bagaimana dengan yang 99 nanti di surgaNya Allah. Jadi jika kita mau mendapat kesempurnaan 100 rahamat teruslah berharap, dan jangan pernah berhenti bertaubat. karena rahmat itu disiapkan bagi ummat nya Rasulullah.
Inilah bukti kebenaran agama islam, mendapat lisensi resmi dari Allah swt. Jadi janganlah ada keraguan dalam menjalankan ibadah. Tapi kadang masih ada yang terjerumus dalam lembah pelestarian maksiat. Jadi bagaimana orang seperti itu..? kenapa dia menyia-nyiakan islam, kenapa dia tidak mengharapkan rahmat yang lain yaitu yang 99 lagi nanti, yang telah disiapkan Allah disurga.
Kadang manusia buta dunia silau harta, bagi mereka kehidupan penting. Jawabannya memang penting tapi lebih penting lagi, kita selalu berada di koridor aturan Allah, sehingga kita mengutamakan aturan islam dulu baru dunia, bukan sebaliknya atau berjalan seiringan antara dosa dan ibadah, dengan meniadakan aturan.
Jadilah kita muslim yang cerdas dengan menbaca keterangan ayat ini, kehdiupan nanti akan lebih indah, jika memang kita mencari kehidupan akherat, alangkah bagusnya kita mengikuti dulu ketentuan Allah, jadi kita tidak menghalalkan segala cara. Jangan kita maksiat juga, haram juga, ibadah juga.
Orang yang mencukupi keluarga dari yang haram, sama saja dia berwudhu dengan air kencingnya, ibaratnya dia tahu itu diharamkan oleh Allah tapi masih terus dilakukan karena untuk kebutuhan, sama saja dia tahu air kencing itu haram tidak boleh buat wudhu, tapi dia gunakan juga karena, tidak ada air, padahal dia bisa menggunakan debu untuk tayamum. Nah mungkin disini karena tidak tahunya akan ilmu-ilmu pengetahuan islam, atau hanya karena memang pura-pura tidak tahu lalu mem-flesibelkan keadaan dengan aturan Allah. Ah Allah juga tahu kita butuh biaya buat hidup. MasyaAllah, kalo seperti ini jawabannya, itu sama saja orang yang tidak mau mengharap rahmat. Allah telah memberikan dia otak untuk berpikir, harusnya dia memikirkan jika hal seperti ini dilarang Allah, maka harus mencari Hal lain yang mendatangkan ridho Allah. ini baru top.
Dihari kiamat nanti, Allah tidak akan memperlakukan sama dengan orang yang menegakkan islam, dan orang yang tidak menegakkan islam. Seorang yang taat dia tetap terus memohon permohonan hanya pada Allah selama didunia dalam keimanannya, maka Allah akan cukupi semua, permohonan yang belum terkabul saat di akherat.
Inilah kelebihan rahmat untuk orang islam yang taat, semoga kita ada diantara mereka amin. Jadi jangan berhenti berjuang mengharap rahmat Allah, karena kita ibarat mencari surga yang hilang. Karena dahulu moyang kita Nabi Adam.as berasal dari surgaNya Allah. Dan disanalah semestinya kita kembali, bukan di neraka menjadi pengikut syetan.



Saturday, July 4, 2009

Jadilah Air Yang Bergerak, Bukan Yang Diam

         Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : "Allah selalu mengasihi (senang) kepada orang mukmin yang tekun berkerja, dimana mereka memenuhi nafkah keluarganya, Dan Allah tidak senang pada orang yang menganggur, tidak beramal dunia juga akherat.
Jadi kewajiban kita sebagai hamba adalah berencana dan berusaha, dan berdoa, selanjutnya Allah yang akan memberikan segalanya, tapi alangkah bagusnya manusia itu ibarat air yang bergerak, dia akan bergerak mengalir mengikuti arus sungai, dan berakhir kelautan lepas, jika sudah dilaut yang luas, maka akan segala macam ikan ada disana, tapi jika manusia menjadi air yang diam dan tidak bergerak, maka air itu lama-kelamaan akan habis.
Diriwayatkan, dari A'masy dari Abdullah Muharriq, katanya : Ada seorang pemuda lewat, lalu Abu Bakar dan Umar berkata : "Untung sekali jika ketangkasan dan kecakapan seorang pemuda itu dimanfaatkan untuk jihad fi sabillilah, pasti besar sekali pahalanya. Lalu Nabi Muhammad saw bersabda : "Jika pemuda itu membantu berkerja orang tuanya yang sudah tua, maka dia telah jihat fi sabilillah, jika pemuda itu berkerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, anak dan istrinya, maka dia telah jihad fi sabilillah, dan jika dia berkerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan tidak mengemis, maka dia telah jihad fi sabilillah, tapi apabila dia berkeja sekedar mencari populeritas, dan agar menjadi kebanggaan, maka dia telah masuk dalam perangkap syetan.
Jadi mereka yang berkerja dengan tujuan karena untuk kebutuhan dirinya sendiri, dan keluarganya, dan mereka mencari pada jalan yang benar, yaitu jalan yang di ridhoin Allah, Maka dia jihad fi sabilillah. Memang tugas seorang suami khususnya menjadi imam, ayah, dan mencari nafkah yang halal, karena jika dia mencari nafkah yang haram sama dengan dia menghantarkan keluarganya pada lobang neraka.
Jadi bagi mereka yang sehat, tidak ada alasan untuk tidak berkerja, angkatlah kepala kamu dan carilah kerjaan yang halal, karena Allah telah mengariskan rezeki kita masing-masing.
Carilah yang halal dengan benar dan sabar, misalnya Allah memberi rezeki pada seorang tukang tambalban hari ini dia mendapat dua ban untuk di tambal, tapi karena dia tidak sabar akhirnya dia menebarkan paku dijalan, maka rezeki yang sudah Allah gariskan turun dengan halal, karena ketidaksabarannya menjadi rezeki yang haram.
Allah mengetahui porsi-porsi hambaNya, Allah takut kalo hambaNya diberi lebih maka akan menjadi rusak dan bejat seperti Firman Allah dibawah ini :
وَلَوْ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزْقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَـٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍۢ مَّا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرٌۢ بَصِيرٌۭ [٤٢:٢٧]
Artinya :
Kalau saja Allah meluaskan rezeki semua hamba-Nya, sebagaimana mereka harapkan, niscaya mereka akan menjadi sewenang-wenang dan berbuat zalim di bumi. Tetapi Allah meluaskan dan menyempitkan rezeki siapa saja yang Dia kehendaki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Allah benar-benar mengetahui urusan semua hamba-Nya, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Kemudian, dengan kebijaksanaan- Nya pula, Dia menentukan segala sesuatu yang bisa membawa kebaikan kepada urusan-urusan mereka itu. 

Inilah bukti rasa sayang Allah kepada hambaNya, dia begitu memperhatikan hambaNya, hanya kadang kitalah yang kurang bersyukur, dan salah sangka, jika memang kita menjadi orang yang bersyukur dan bisa memegang amanat Allah (harta) maka Allah akan tambahkan. Jika Allah sudah percaya maka niscaya rizki itu tidak bisa di bendung lagi dia akan turun, bagaikan hujan yang deras dari langit, maka gunakan dan belanjakan harta kamu di jalan Allah dan selalu bersyukur.
"Allah melarang orang yang makan, makanan dari hasil rezeki yang haram, karena diharamkan syurga bagi orang-orang seperti ini, maka lindungilah keluargamu dari yang haram.

 

Friday, July 3, 2009

Berbaik sangkalah kepada Allah, Jika ditimpa Musibah

Ketahuilah berprasangka baik dan buruk adalah merupakan sifat manusia, Sifat ini akan muncul apabila kita dalam sekumpulan "peng-Gosip" membicarakan seseorang baik dan buruknya, yang belum terbukti akan benar dan salahnya, sehingga munculnya suatu dugaan atau prasangka.

Allah berfirman :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ [٤٩:١٢

Artinya :  
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa yang harus dihukum. Janganlah kalian menyelidiki dan mencari-cari aib dan cela orang-orang Muslim, dan jangan pula kalian saling menggunjing yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan bangkai saudaranya yang mati yang kalian sendiri sebenarnya merasa jijik? Maka bencilah perbuatan menggunjing, karena perbuatan menggunjing itu bagaikan memakan bangkai saudara sendiri. Peliharalah diri kalian dari azab Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya Allah Mahaagung dalam menerima pertobatan orang-orang yang mau bertobat, lagi Mahaluas kasih sayang-Nya terhadap alam semesta. (QS. Al-Hujuraat : 12).

Rasulullah bersabda :
"Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena berprasangka merupakan sedusta-dustanya pembicaraan". 

Prasangka, gosip sangat berbahaya "celaka" karena mendatangkan dosa kadang mereka yang sudah bergosip tidak mengenal tempat, bahkan dalam suatu majelis, mereka bergosip, ini yang kadang syetan dalam hati memanfaatkan. Kita tidak ada hak menilai orang lain, kita tidak ada hak meng-klaim orang lain, yang mempunyai itu semua hanya Allah, tapi kita di anjurkan untuk saling mengingatkan, sekali lagi hanya saling mengingatkan.
Satu hal yang utama selain prasangka diantara manusia, dan perlu digaris tebalkan, yaitu berprasangka kepada Zat Yang Maha Menciptakan, Dialah Allah. Misalnya apabila kita sedang diberi cobaan sehingga dia mengalami, kesulitan, kemiskinan sampai kehilangan harta, berbaik sangkalah kepada Allah. Bahkan sampai ditimpa kematian pun berbaik sangkalah kepada Allah. Karena Rasulullah bersabda :
"Jangan salah satu dari kalian meninggal dunia, melainkan ia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah"
Karena dibalik musibah itu adalah cobaan, untuk peningkatan derajat keimanan, dan pasti Allah SWT akan mengganti dengan yang lebih baik, asalkan kita bisa bersabar dan bertawakal kepada Nya.
Alangkah baiknya Rasulullah mengajarkan kita, apabila seorang di timpa musibah ucapkanlah "inna lillahi wa' inna illa'ihi rajiun" Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Nya kita kembali., Ya Allah berilah aku pahala dimusibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya. Maka dengan itu Allah akan beri pahala dari musibah nya dan Allah siapkan penganti yang lebih baik atas musibah itu.
Jadi mencitai Allah, berbaik sangka kepada Allah sangat indah karena mengundang pahala kepada kita, bahkan belum lengkap, jika seseorang mengaku beriman sebelum melewati ujian, karena mulut bisa bicara, tapi kebanyakan mereka tidak akan siap menghadapinya, inilah yang sulit. Tapi dengan mendekat diri kepada Allah dan semakin dengan kepada Allah dengan menyerahkan segalanya kepada Allah, maka akan datang pertolongan Allah.
Hal yang paling sulit didalam kenyataan hidup adalah Hijrah. Meninggalkan semua kejelekan, mencari yang lebih baik, meninggalkan yang haram, dan mencari yang halal. biasanya dalam perjalanan ini Allah uji keimanannya, karena mau tahu apa benar iman nya atau hanya sebasah ucapannya saja.
jika mereka lulus surga Allah janjinya, fi dini dunya wal akherat Allah cukupi, tapi jika gagal, dan berburuk sangka, maka sia-sia imannya.

Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya Apabila Allah menghendaki kebaikkan bagi seseorang hamba, Dia segerakan menjatuhkan siksaNya karena dosanya dan apabila dia menghendaki kejahatan terhadap seorang hamba, maka dia menahan siksaan karena dosanya, sehingga Dia sempurnakan (menyiksa orang itu) pada hari kiamat. (,HR. Al-Baiqhaqi didalam syu'ab dari Abdullah Ibnu Maghaffal r.a).
Dari pernyataan diatas, tentu mereka yang beriman akan faham atas segala derita didunia, sabar dan tawakal karena kebahagiaan akan segera tiba. Jangan pernah menunda taubat sampai menghitung umur atau ajal kita, karena umur dan ajal itu Rahasia Allah. Dan janganlah menggugurkan pahala ibadah kita hanya dengan harta yang haram, atau kemaksiatan. mari kita saling mengingatkan saudara kita apa-apa yang di sampaikan Al-qur'an dan Hadits karena dua itu adalah baku.

 

Thursday, July 2, 2009

Apa yang akan terjadi 1 jam lagi..?

Dunia itu terdiri dari tiga hari yaitu, hari kemarin yang telah berlalu dan tidak tersisa sesuatu bagi kita, hari esok yang tidak kita ketahui apa bisa kita mencapainya, dan hari ini dimana kita berada, maka gunakanlah sebaik-baiknya.
Dunia itu terdiri dari tiga jam. Jam yang sudah lewat dan tidak akan kembali lagi, dan yang akan datang tidak tahu apa kita bisa mencapainya atau tidak, dan jam saat dimana kita berada maka gunakanlah sebaik mungkin waktu kita. Karena pada hakekatnya kita hanya memiliki hanya satu jam, sebab maut bisa terjadi dari jam ke jam.
Dunia itu terdiri dari tiga hembusan nafas, nafas yang telah kita hembuskan, nafas yang tidak kita ketahui dapat menghembuskan atau tidak, dan nafas yang sedang kita hembuskan, maka pada hakekatnya kita hanya memiliki satu nafas, bukan satu hari dan buka satu jam. Maka segeralah berbuat ibadah, dan bertaubat sebelum ajal tiba, karena tidak ada yang tahu kalo nafas yang akan datang adalah nafas terakhir kita, dan sebaik-baiknya amal adalah menggunakan waktu yang masih ada. Barang siapa kehilangan waktu maka dia kehilangan umur. (Tanbihul Ghafilin)
Suatu hari Rasulullah sedang menasehati orang, dan dia bersabda : "Gunakanlah lima kesempatan, sebelum lima yang lain : Hari mudamu, sebelum hari tua mu, waktu kayamu sebelum waktu miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum waktu matimu".
Kita hidup tidak tahu apa yang terjadi kedepan, dan paling disesali jika kita hidup dimana kesempatan beribadah itu ada kita sia-siakan, dan sangatlah merugi jika kita mati dalam keadaan masih dijalan yang tidak di ridhoi Allah.
Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah SWT telah menawarkan, kepadaku tanah pasir mekkah menjadi logam emas untukku. Tetapi aku menolaknya, dan berkata : "Tidak ya Allah, aku akan lapar sehari dan kenyang sehari. Dimana hari laparku aku akan berdoa dan memohon kepada Mu. dan dihari kenyangku, aku akan bersyukur dan memuji-muji kepada Mu ya Allah.
Disini kalo kita baca dan coba renungkan dari hadits ini, dimana Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk selalu mengingat Allah, dalam keadaan susah atau dalam keadaan senang, karena manusia hidup, ada saatnya senang, gembira, dan ada saatnya susah, dan sedih, semua itu datang dari Allah maka beribadahlah kepada Allah.

Wednesday, July 1, 2009

Keutamaan Bulan Sya'ban

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
Artinya :  Barang siapa yang, dengan amal perbuatannya, menginginkan pahala akhirat, Kami akan memberikan pahala itu secara berlipat ganda. Sedangkan orang yang, dalam amal perbuatannya, menginginkan kesenangan dunia saja, akan Kami berikan bagian itu saja. Dan di akhirat kelak, ia tidak akan memperoleh apa-apa.(QS Asy Syura ; 19)

Rasulullah bersabda : Kelebihan bulan sya'ban atas bulan-bulan lainnya, seperti kelebihan Ku diatas Nabi-nabi. Sedang kelebihan bulan Ramadhan diatas bulan lainya. Seperti kelebihan Allah atas hambanya.

Diriwayatkan Rasulullah bersabda : yar pa'ullahu aqmalaa i'badi kulliha pii'huzassauri
Artinya : Allah menaikan amalan-amalan hamba-Nya dalam bulan ini (sya'ban)

Datanglah jibril pada malam pertengahan bulan sya'ban, dan berkata : "Ya Muhammad, malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat terbuka, maka bangunlah sembayanglah dan angkatlah kedua kepala dan tangan mu kelangit". "malam apakah ini jibril ?". Rasulullah bertanya. "Inilah dimana malam dibuka 300 pintu rahmat, dimana Allah SWT, mengampun manusia yang tidak bersyirik kepada Allah SWT, kecuali tukang sihir, tukang minum khamer, pemadat (kalo sekarang pemakai narkoba), pelaku zina, pemakan riba, pendurhaka orang tua, tukang fitnah, dan pemutus hubungan keluarga. Mereka itu tidak di ampuni sampai mereka bertaubat". Lalu Rasulullah saw keluar bersholat, dan menangis dalam sujudnya : "Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari azab Mu dan kemarahan Mu, aku tidak dapat menghitung pujian-pujian atas Mu ya Allah, sebagaimana engkau memuji atas diri Mu sendiri ya Allah, bagi segala puji sampai Engkau ridho ya Allah".
Dimana malam bulan sya'ban adalah, malam pintu taubat, pintu rahmat dibuka, di hikayatkan Muhammad bin Abdullah Azzahid bercerita : dia bertemu kawannya dalam mimpi, yaitu Abu Hafash Alkabir, dia bertanya, wahai kawan ku kenapa wajah mu begitu sangat pucat, tidak seperti semasa engkau hidup didunia, lalu kawannya menjawa "sesungguhnya, saat aku dimasukkan kedalam liang lahat, telah datang kepadaku dua malaikat, dan menghitung semua dosa-dosaku, lalu mereka memukulkan kayu, meng-azabku, dengan pukulan itu membuat remuk semua tulang-tulang ku, dan membuat hangus seluruh tubuh ku, sampai tibalah di bulan sya'ban alu mendegar ada suara yang menyeru "Hai malaikat, hentikanlah siksaan dan azabmu pada orang ini..!! Karena dia telah menghidupkan suatu malam dalam bulan sya'ban dengan beribadah dan berpuasa dalam bulan sya'ban". sejak itulah Allah membebaskan aku dari adzabnya dan siksaannya. Karena ibadah dan puasaku dalam bulan sya'ban serta menjanjikan surga dan rahmatnya kepada ku.