Sunday, July 7, 2013

Kisah Kesabaran Nabi Aiyub as

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dan ingatlah akan hamba kami Aiyub ketika ia menyeru Tuhan Nya : "Sesungguhnya aku diganggu syetan dengan kepayahan dan siksaan". Nabi Aiyub as adalah contoh teladan akan kesabaran, disaat diuji bertubi-tubi dengan ujian yang berat, beliau tidak lari dari iman, tapi beliau tetap sujud kepada Tuhan Nya.
Hal seperti ini sangatlah patut dijadikan contoh agar kita kelak menjadi orang-orang yang lolos, sukses, dimata Allah dan layak masuk kedalam surgaNya Allah. Rasulullah bersabda : "Barang siapa bersholawat akan aku, ia bebas dari dosanya, walaupun sebesar semut". Kenapa kita selalu membicarakan akan dosa-dan-dosa, karena pada dasarnya manusia adalah tempatnya dosa, oleh sebab itu kita mesti memperbanyak istiqhfar agar Allah senantiasa menghapus dosa-dosa kita, baik yang disengaja atau yang tidak disengaja.
Kisah yang kita ambil, yaitu Nabi aiyub as Namanya : Aiyub bn lesh bin ishak. Ibunya adalah anaknya Nabi Luth as. Istrinya Nabi Aiyub bernama Rahmah binti Efraim bin Yahya as. Nabi Aiyub menjadi orang terkaya setelah dia mewarisi perternakan dari ayahnya, suatu perternakan yang besar dan luas terdiri dari unta, kerbau, kambing, kuda. bighal, dan hemar yang tidak terbilang banyaknya, sehingga dia menjadi orang terkaya dinegerinya pada saat itu.
Saat dimana dia diutus oleh Allah menjadi Rasul kepada kaumnya dinegeri Hauran, ia tidak mendapat tantangan atau perlawanan dari mereka, ia diterima dengan baik, karena kedudukannya dan kedudukan dari nenek moyangnya dari jurusan ayahnya atau ibunya yang dihormati dan dimuliakan, dan juga karena kebijaksanaannya dan budi pekertinya, serta lemah lembut perilakunya kepada sesama kaumnya, sehingga dia menjadi seperti ayah yang penuh kasih dan sayang bagi anak-anak yatim, seperti suami yang baik bagi para janda, dan menjadi saudara bagi orang-orang lemah dan miskin. Ia seringkali mengadakan jamuan makan bagi fakir miskin dan tamu-tamu yang datang dari luar. Kebunnya yang luas dan berupa macam tanaman buah-buahan ada disana terbuka untuk umum.
Dia berpesan kepada wakil-wakilnya dan penjaga kebon untuk berperilaku baik dan tidak melarang untuk siapa saja yang mau memetik. Nabi Aiyub as, begitu sangat kaya bahkan berlimpah dalam duniawi yang serba berkecukupan, namun dia tidak pernah melupakan atau terlupakan untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang sudah dia terima. Ia selalu bermunajat kepada Allah dengan kata-kata : " Ya Tuhanku..!! inilah pemberian-Mu dan karunia-Mu kepada hamba-Mu didunia yang merupakan penjara ini, maka bagaimanakah pemberian-Mu disurga kelak, bagi hamba-hamba-Mu yang Engkau terima menjadi tamu-Mu kelak".
Iblis melihat nabi Aiyub as yang diliputi oleh kecukupan dan karunia Allah serta mendapat restu dan ridhonya Allah, merasa iri hati dan mengganggu. Iblis berkata kepada Allah ketika di tanya pendapatnya tentang Aiyub : "Yah Tuhanku..! sesungguhnya Aiyub tidak menyembah dan bertaat kepada-Mu, tetapi kepada kemewahan duniawi yang telah engkau berikan kepadanya. Kalau tidak karena itu dia tidak akan menyembah-Mu dan beribadah kepada-Mu". "Dusta dan bohong wahai mahluk yang terlaknat." Jawab Allah "Aku lebih mengetahui Aiyub taat kepada-Ku walau tanpa karunia dunia yang dia miliki". Lalu iblis berkata : "Ya Tuhan..! berilah izin aku untuk mengodanya sampai ia lalai melakukan ibadah kepada-Mu." Maka Allah mengizinkan dan mulailah si iblis laknat menyusun rencana untuk mengganggu nabi Aiyub.
Cobaan pertama : Terjadi kebakaran besar, yang menghabiskan ladang dan perternakkannya, sehingga membinasakan semua harta milik dan kekayaannya. Tapi Nabi Aiyub menerima dengan sabar dan saat dia sedang beribadah, datang lah iblis membisikan kata-kata racun : "Masihkah engkau menyembah Tuhan-mu dalam keadaan begini, dimana harta bendamu telah habis menjadi debu, karena api yang dikirim dari langit. Nabi Aiyub menjawab : "Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah yang telah mengambil dari aku apa semua yang telah Dia berikan".
Ujian kedua : "Tewasnya empat belas anaknya, dimana rumah kakaknya yang roboh saat mereka bersiap untuk makan. Demikian lah begitu banyak cobaan nabi Aiyub tapi dia tetap taat dan sujud kepada Allah, sampai akhir nya disaat Nabi Aiyub sedang bersujud kepada Allah iblis meniupkan baksil-baksil dari kuping dan mulutnya yang membuat seluruh tubuh Nabi ayub menjadi bengkak dan kehilangan tenaga, dimana Rahmah mengira sakit Nabi Aiyub akibat kelelahan karena kesedihan.
Penyakit Nabi Aiyub bertambah parah, dimana tumbuh bisul menyerupai cacar diseluruh tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala, dan mengeluarkan nanah dan ulat-ulat, sehingga kawan dan sanak keluarga menjauh dari Nabi Aiyub, karena merasa jijik. Hanya Rahmah satu-satunya istri yang setiap menjaga dan merawatnya siang dan malam. Sampai akhirnya Nabi Aiyub diminta untuk keluar dari kampungnya karena bau yang tidak sedap dari penyakitnya.
Sampai akhirnya Nabi Aiyub yang sabar memohon pertolong kepada Allah dengan doanya : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang penyayang diantara semua penyayang, Allah pun mendengar doa Nabi Aiyub, dan Allah melenyapkan penyakitnya dan mengembalikan keluarganya."
Allah berfirman : "Urkud birijka hadza muqtasalun baridun wasarobun" Artinya : "Hentakkan dan Hantamkan kaki-mu, ini air yang sejuk untuk mandi dan minum." (Q.S Shad : 42) dari hantaman kaki nabi Aiyub keluarlah air. dan sembuhlah penyakit Nabi Aiyub, dan diriwayatkan ulat yang berada ditubuh nabi Aiyub saat tinggal dua, satu jatuh ketanah menjadi lintah, dan satu terbang menjadi lebah, Yang sekarang banyak digunakan untuk pengobatan, dimana lintah dijadikan seperti pengobatan Akupuntur, dan lebah di ambil madunya. Inilah bukti kebesaran Allah, yang membalas Hambanya yang taat dan sholeh. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dari kisah ini.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, Silakan tinggalkan jejak anda