Showing posts with label pesan untuk kita. Show all posts
Showing posts with label pesan untuk kita. Show all posts

Thursday, July 11, 2013

Pengertian Jihadun Nafs

Jihadun Nafs menyatukan energi spiritual dalam diri manusia, karena segala bentuk keinginan yang tidak sejalan harus ditundukkan dulu dalam diri sendiri.
Dalam kenyataan banyak orang yang tertindas oleh nafsunya sendiri, karena nafsu bisa merubah sikap dan perilaku manusia, dan nafsu yang ditakutkan lagi bisa dijadikan Tuhan, oleh orang yang diperbudaknya. Coba kita perhatikan peringatan Allah dalam Firmannya : "Apakah kamu tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya, maka siapakah yang akan memberi petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?" (QS. Al Jatsiyah : 23).
  
Manusia sebagaimana yang digambarkan dalam ayat tersebut, nyata-nyata dalam kesesatan besar dan hidupnya tidak efektif, waktunya akan habis terserap karena hanya ingin memenuhi nafsunya, energinya akan habis buat melayani nafsunya belaka, bahkan orang lain pun bisa tertindas dan terseret oleh kejahatannya. Na'udzu billahi min dzalik. 

Oleh sebab itu islam perlu mencanangkan Jihadun nafs. Manusia dituntut untuk berusaha dan berjuang membersihkan dirinya (Jihadun Nafs) dengan sungguh-sungguh dari keinginan-keinginan nafsu yang akan memperbudaknya.
Sebagai anugerah Tuhan Nafsu tidak harus dibabat, dipasung dan dibasmi habis, tetapi harus terkendali, diarahkan dan dikelola sehingga bisa menghasilkan energi yang positif. Dengan demikian diri ada suatu filter dimana keinginan yang baik akan tersalurkan dan keinginan yang tidak baik bisa dinetralisir lalu diperbaiki.

Jihadun nafs, tidak perlu menutup diri rapat-rapat dari dunia luar, dari pergaulan, karena kuatir nafsunya akan bergolak dan tak mampu mengendalikannya, tidak juga harus memenjara diri, memisah diri dari dinding tebal terhadap dunia luar. tetapi menyerah untuk selamanya, apalagi sampai meniadakan keinginan untuk selama-lamanya tanpa memberi penyaluran dalam hidup luas sedikitpun, jadi yang dibutuhkan adalah bisa mengendalikan diri. 

Selalulah kita mendekati diri kepada Allah agar selalu diberi petunjuk jalan yang benar dan jangan sampai kita terjerumus jalan yang salah, karena akan merugikan diri kita dan orang di sekeliling kita. Selalu berpatokan pada Al-qur'an dan hadits, dan selalu berpikir pintar untuk akherat, jika salah dan melanggar aturan Allah tinggalkan jangan kita nafsu bertahan didalamnya. seperti banyak yang terjadi saat sekarang ini.

Bagaimana Tuhan Memberi Rezeki Untuk HambaNya

Disaat Rasulullah mengadakan acara walimah yang dihadiri oleh beberapa sahabat. Para sahabat berbincang-bincang, dan Rasulullah sedang sembayang, setelah selesai sembayang, Rasulullah bertanya kepada sahabatnya : "Apa yang sedang kalian bicarakan ?", tentang soal rezeki ya Rasulullah. Jawab para sahabat. Lalu Rasulullah saw, menceritakan kepada sahabatnya suatu cerita, yang pernah diceritakan jibril kepadanya, Yaitu pada suatu waktu Nabi Sulaiman lagi sembayang ditepi laut, ia melihat seekor semut sedang mengigit daun hijau. Dilihat si semut berteriak setelah dia sampai ditepi air, lalu keluarlah menyambut seekor katak, dan sikatak membawa menyelam semut tadi kedasar laut. Setelah satu jam lamanya, keluar semut tadi terapung diatas air, dan Nabi Sulaiman bertanya kepada semut apa yang dia lakukan didasar laut. menjawab si semut "Didasar laut ada sebuah batu besar ditengah-tengahnya hidup seekor ulat, yang rezekinya, makannya dipasrahkan kepada aku oleh Allah. Pada tiap hari aku membawa makanannya dua kali, diantar oleh malaikat yang menjelma menjadi katak yang membawa aku kedasar laut. Kemudian sesudah aku memberi makan kepada ulat tersebut, dibawanya aku kembali kepermukaan laut. Setiap kali setelah memakan rezeki bawaanku si ulat bersyukur kepada Allah dengan berkata : Maha Besar Tuhan yang telah menciptakan aku serta mentakdirkan aku untuk hidup didasar laut ini tetapi Tuhan tidak melupakan rezeki untuk ku, Kalau saja ulat dicukupi, adakah Tuhan melupakan rezeki untuk ummat nya Muhammad, dari pemberian rezeki dan rahmatNya.

Diriwayatkan bahwa Al-Imam Azzahidi berusaha untuk mempertebal imannya, kepercayaan dan memperoleh keyakinan tentang rezeki, maka dengan maksud tersebut keluarlah dia dari kota menuju kesuatu gunung, dan memasuki gua, dan dia tinggal didalam gua sambil berkata dalam hatinya : "Ingin melihat Tuhan memberikan rezekinya dalam tempat itu". Tiba-tiba ada suatu kaffilah tersesat dalam perjalanannya dan mereka masuk kedalam gua itu untuk berlindung dari hujan yang deras. Dan mereka melihat Imam Zahidi berada disitu sambil membisu, tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh orang-orang itu. Lalu mereka menyalakan api takut-takut kalau kedinginan, dan dihidangkan dimukanya makanan kalau-kalau dia lapar, tetapi semua usaha dan gerak-gerik mereka tidak dihiraukan oleh zahidi, dan dia tetap membukam dan makanan yang dihidangkan tidak disentuhnya, akhirnya dua orang dari rombongan memaksa mebuka mulut zahidi untuk memasukkan makanan kemulutnya, barulah saat itu dia tersenyum dan tertawa lebar Imam Zahidi, bertanya dua orang dari rombongan itu "Gilakah engkau ?" "tidak" jawab Zahidi, tetapi aku sedang mencoba bagaimana Tuhan memberikan rezeki kepada ku, dan kepada hamba-hambanya dimana saja mereka berada dan dalam keadaan apa saja. Tuhan tetap memberikan rezekinya, dan tidak bisa menolaknya jika rezeki itu telah datang.

Dari kisah diatas kita bisa mengambil gambaran kalau Allah telah menyiapkan rezeki kepada hambanya dari dia sejak lahir didunia. Jadi jangan pernah kita takut rezeki itu berhenti selama kita beriman kepada Allah.

Keutamaan Dzikir Dalam Karir 

Tentang Bersikap Adil dan Baik

Sikap Adil dan Baik dijelaskan fiman Allah : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Sesunggunya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". (QS. An Nahl : 90).
 
Penghuni surga ada tiga : Pertama, Penguasaha yang berlaku adil dalam hukum dan pemerintahannya, berbaik hati kepada orang-orang fakir miskin. Kedua, orang yang pengasih dan penyayang dan lemah lembut terhadap kerabatnya dan saudaranya. Ketiga, orang yang berkeluarga yang mencegah dirinya dari perlakuan yang tidak layak serta pencaharian yang haram. Bahkan mendahulukan cinta kepada Allah atas cintanya kepada anak dan keluarganya.

Berkata Imam Gusyain : Allah telah memerintahkan hambaNya untuk adil terhadap Tuhannya, dengan mendahulukan rela Tuhan diatas hawa nafsunya, membebaskan diri dari segala laranganNya, dan melakukan segala perintah-Nya. Adil terhadap dirinya tidak berbuat sesuatu yang bisa membinasikan dirinya sendiri. Adil ke sesama mahluk, ia memberi nasehat kepada sesamanya, tiada menghianati atau mengganggu sesamanya dengan kata atau perbuatan.
Ketahuilah perintah melaksanakan tiga perkara diatas, telah menghimpun segala apa yang telah diperintahkan oleh Allah swt.
Dimana Rasulullah saat tengah berbincang-bincang dengan sahabat, tiba-tiba dia melihat keatas langit dan menatap kearah kami, ke kiri dan ke kanan, wajahnya menjadi merah dan keringatnya bercucuran, dan Rasulullah bersabda : "Ketika aku sedang berbinca-bincang dengan engkau, tiba-tiba aku melihat jibril turun dari pundak kananku membaca ayat "innalillah".
Tahukan kalian siapa yang bangkrut itu ? "ialah orang yang telah habis dan musnah harta kekayaannya" Jawab para sahabat. Rasulullah bersabda : "Orang yang bangkrut dari ummatku ialah yang datang pada hari kiamat, dengan pahala sembayang, puasa dan zakat, tetapi telah memaki ini, menuduh itu, memakan harta ini dan membunuh itu dan memukul orang, maka diambil pahala amal kebajikannya dan diberikan kepada mereka yang telah di dholimi, dan apabila tidak cukup pahalanya maka akan diambil dosa-dosa orang yang didholimi dan dibebankan kepundaknya, maka dimasukkan dia ke dalam neraka.

Oleh sebab itu, siapa yang merasa pernah mempunyai dosa dengan saudaranya, atau mendholimi, bebaskanlah dosa-dosa itu, segera datangi dan mintalah maaf saat sekarang ini dimana kita masih bisa meminta maaf, sebelum datangnya hari nanti, dimana kita tidak bisa meminta maaf lagi.

Tuesday, July 9, 2013

Menuju Sukses Dengan Al Waqi'ah

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda "Barang siapa yang membaca suratul Waqi'ah setiap malam maka dirinya tidak akan di timpa kemiskinan". Disini coba kita pahami. Al-qur'an adalah mukjizat yang diturun dari Allah kepada Rasulullah saw, dan Rasulullah mewariskan Al-qur'an ini kepada umatnya sampai akhir zaman, dimana sebagai pengatur, sebagai hukum, dan sebagai penerang umat.
Oleh sebab itu Al-Waqiah ada didalam Al-qur'an, karena Al-qur'an merupakan mukjizat dari Allah, sudah tentu Al-Waqi'ah mengandung manfaat dan keutamaan, karena merupakan bagian dari mukjizat. Hanya saja tinggal kita sebagai user yang harus menjalankannya, jika dengan kebenaran maka akan terjadi, jika dengan keraguan dan tidak dengan iman maka akan sia-sia saja. Bagaiman agar tidak terjadi sia-sia ? Kebanyakkan orang mendengar Al-Waqiah untuk terhindar dari kemiskinan atau agar rezeki longgar maka dia akan mengamalkan. Tapi yang jadi masalah jika dari Al-Waqi'ah tidak membawa perubahan hidup, Apa orang ini masih mempercayai Al-qur'an.
Jadi yang dimaksud disini jangan kalian datang kepada Allah dengan segala macam uneg-uneg, walaupun Allah tempat kita mengadu. Silakan saja kita mengadu kepada Allah tapi jangan sampai melakukan persentasi kehidupan dihadapan Allah. Tapi mengadulah dengan mohon kekuatan dalam menghadapi cobaan, bersyukur atas nikmat, dan minta ampunan dosa, mungkin hal seperti ini lebih baik ketimbang kita datang dengan "Ya Allah kenapa hidup saya susah, kenapa selalu sulit, kenapa ini, kenapa itu.
Jadi berwasilah dari waqi'ah sangat bagus, tapi jangan kita membaca waqi'ah saat sulit datang baru dibaca, tapilah bacalah sebagai Al-qur'an bukan sebagai waqi'ah nya saja. Karena seorang muslim adalah wajib hukumnya membaca ayat suci Al-qur'an, Maka dengan kekuatan Al-qur'an itu waqi'ah berkerja.
Al-qur'an itu pahalanya perhuruf, maka kalo kita membaca satu ayat saja sudah berapa pahalanya. Jadi mengingat Allah jangan saat kita perlu saja, tapi ingatlah kapan saja dan dimana saja.

Tetang kedasyatan Waqi'ah simaklah kisah berikut ini.
Abdullah bin Mas'ud sedang menderita sakit, Lalu Khalifa Usman bin Affan menjeguknya, beliau menanyakan ibnu mas'ud "apa yang kau rasakan ?" Ibnu mas'ud menjawab "dosa-dosaku", lalu ditanya lagi, "Apa yang kau inginkan ?" dan dijawabnya "Rahmat Allah", lalu di tanya lagi, "Apa mau ku datangkan dokter untukmu ?" dijawabnya "Dokter membuatku sakit", Lalu Usman bin Affan menawarkan gajinya untuk Ibnu Mas'ud selama menjadi pembantu Rasulullah dimana beliau tidak pernah mengambil upahnya, jawab Ibnu Mas'ud Aku tidak membutuhkannya, lalu Usman bin Affan mengatakan mungkin untuk anak-anakmu sepeninggalan kamu nanti. Simak baik-baik jawaban Ibnu Mas'ud : "Apakah engkau mengkuatirkan anak-anakku akan menimpa kemiskinan ? Sesungguhnya aku telah mengajarkan mereka Al-qur'an dan memerintahkan mereka membaca surah Al-Waqi'ah Setiap Malam, sesungguhnya Aku mendengar Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan". Ini kemansyuran surah waqiah sebagai penolak kemiskinan, Sebagaimana yang telah disampaikan Rasulullah saw.

Jadi bacalah Al-qur'an semampu kita sebelum kita mengkhususkan membaca Surat Al-Waqi'ah InsyaAllah kemukjizatan dari surah Al-Waqi'ah bisa di dapatkan.

Sunday, July 7, 2013

Penyebab Datangnya Kesulitan Hidup

Kehidupan manusia memang tak sama, ada sementara orang yang kehidupannya bersinar terang, hidupnya selalu diliputi kemudahan dan keberuntungan. Teatapi ada juga yang kehidupannya sedang redup, tertutup oleh kabut dan mendung kehidupan. Kesulitan demi kesulitan, kegagalan demi kegagalan dan ketidak beruntungan selalu berpihak kepadanya. Usaha yang dilakukan seakan selalu mengalami kegagalan, apa yang diusahakan selalu tidak tepat, kesulitan demi kesulitan selalu menghadang jalan hidupnya. Ketika berdagang selalu merugi, bahkan modal usahanya selalu ludes dan jatuh bangkrut. Ketika menjadi petani menanam tanaman atau biji-bijian tidak mau tumbuh, atau begitu tumbuh dimakan hama penyakit.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? dan apa pula penyebabnya ? Untuk mencari tahu jawaban apa penyebabnya memang tidak mudah, karena faktor penyebabnya sangatlah kompleks, tetapi disini saya mencoba mengajak untuk merenungi firman Allah swt : 

وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.(QS. Al-Lail : 8).

وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَى
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.(QS. Al-Lail : 9)

فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.(QS.Al-Lail :10).

Melihat ayat tersebut sepertinnya ada tiga hal, yang mengantar seseorang pada kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, kelak di akherat, yaitu : bakhil, merasa cukup, mendustakan nilai-nilai kebenaran, serta tidak mempercayai akan adanya akibat positif dari suatu kebaikan.
Perlahan cobalah kearah kebenaran yang positif, segala aspek kebenaran dicoba, dan lebih mendekat kepada Allah, satu hal yang penting, Sholatlah berjama'ah ini adalah kunci penghalau kegagalan hidup, karena Allah berfirman yang salah satunya : Jika kita tidak sholat berjama'ah maka Allah akan mencabut berkah dari hidupnya dan menutup jalan rezekinya.

Air Mata Pemadam Api Neraka

Mata adalah jendela Hati, air mata yang tergenang dipelupuk mata lalu tumpah mengalir membasahi pipi adalah merupakan ekspresi dan luapan dari isi hati yang tertahankan. Sehingga dengan begitu apa yang menjadi beban hati seakan telah tumpah dan tersalurkan.
Ketika kita bersedih, bisa jadi kesedian itu mengalir lalu tumpah melalui air mata, begitu juga disaat bergembira, disaat mengalami ketidak berdayaan, disaat dilanda kerinduan yang mendalam karena cinta yang amat sangat, disaat dilanda ketakutan yang sangat mencekam. Oleh sebab itu air mata, ada kalanya air mata cinta, air mata kerinduan, air mata kedukaan, air mata kepalsuan, dan ada juga air mata yang tumpah karena takut kepada Allah swt.
Lalu air mata manakah yang bisa membebaskan api neraka ? Untuk menjawab pertanyaan ini perhatikan beberapa riwayat berikut ini. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah bersabda : "tidak ada seorangpun dari hamba Allah yang beriman yang kedua matanya mengalirkan air mata mengenai permukaan wajahnya sebesar kepala lalat, karena takut kepada Allah swt, maka dia tidak akan disentuh neraka selamanya."
Dalam sabda yang lain Rasulullah saw : "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah swt, sehingga ada air susu yang kembali ketempat asalnya."
Didalam sebuah kitab Daqaiqul Akhbar diterangkan bahwa kelak dihari kiamat ada seorang hamba yang didatangkan, setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata keburukkan nya lebih berat daripada kebaikkannya. Maka ia diperintahkan untuk dibawa keneraka. "Sesungguhnya mataku biasa menangis karena takut kepada Allah." Akhirnya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka, berkat pengaduan shelai rambut matanya yang suka menagis karena takut kepada Allah.
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang disibukannya pada persoalannya sendiri-sendiri, termasuk para nabi. Ketika mereka dimintai pertolongan, mereka mengatakan nafsi-nafsi, kecuali Rasulullah saw, dalam keadaan sulit itu beliau terus berjuang menyelamatkan umatnya dengan meneriaki ummati-ummati, ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka jahanam, bergulung-gulung menyambar-nyambar. Ketika api neraka ini bergulung hendak menyambar umat nabi Muhammad, Jibril berteriak awas sambaran api menuju umatnya Muhammad saw sambil membawa mangkok, maka dengan secepat kilat Rasulullah menyambar air yang di bawa Jibril, segera Rasulullah menyiramkan air yang dimangkok itu ke api neraka jahanam sehingga padam seketika. Setelah api padam dan surut kembali ke asalnya Rasulullah bertanya : "Wahai Jibril air apakah itu ?" Jibril menjawab : "itu air umat mu yang menangisi dosa-dosanya, karena takut kepada Allah swt.
Karena itu saudara ku menangislah geraikan air mata, biarkan membasahi pipi, sholat malamlah pasti akan merasakan saat kita membayangi dosa-dosa kita, InsyaAllah air mata yang kalian keluarkan didunia saat ini, akan menjadi penolong kalian dari api neraka kelak.

Ruh Orang Durhaka Saat Dicabut

Imam Ghazali memberi gambaran tentang kondisi keadaan orang-orang durhaka ketika menjelang kematian, mereka berada dalam tekanan kematian, para pembaca yang budiman semoga posting kali ini menjadi bahan renungan buat kita, dan semoga kita tergolong dari orang-orang durhaka. amin.
Sebagaimana yang diterangkan didalam Ad-Durratul Al-Fakhirah fil Kasyfi Ulumil Akhirah. Bahwa detik-detik kematian orang durhaka, nyawanya akan dicabut secara kejam dan paksa. Ketika itu, tiba-tiba ekspresi wajah terlihat seperti orang yang memakan buah hanzhal (sejenis labu yang sangat pahit). Lalu malaikat berkata kepadanya : "Keluarlah wahai nyawa yang buruk dari tubuh yang kotor..!" Tiba-tiba terdengarlah erangan memilukan seperti ringkikan keledai. Hal itu karena Malaikat Izra'il telah mencabutnya dengan membawa Malikat Zabaniyah yang menampakkan dirinya dengan rupa yang sangat jelek dan mengerikan, berkulit hitam dan berbau busuk dan menjijikan, ditangannya terdapat lilitan rambut. Lalu nyawa dimasukan kedalam lilitan rambutnya, dan akan berubah menjadi bentuk manusia yang besar kecilnya sesuai dengan bersih atau tidak amal perbuatannya. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. sebagai berikut : "Gigi orang kafir didalam neraka nanti sebesar gunung uhud, dan kulitnya setebal perjalanan tiga hari."
Selanjutnya Malaikat terus membawa nyawa yang terlepas dari orang kafir ini, naik sampai ke permukaan langit dunia. Lalu Al-Amin (Jibril) mengetuk pintunya, dan ditanya : Siapa kamu..? lalu menjawab : "Saya Jibril" kepadanya ditanya kembali : "Siapa yang datang bersamamu ?" Ia menjawab : "Si fulan bin fulan, sejelek-jelek namanya dan segala apa yang paling dibenci ketika didunia." Maka dikatakan kepadanya : "Tidak ada penyambutan dan ucapan selamat datang." Pintu-pintu langitpun tidak ada yang dibuka baginya.sebagaimana Allah berfirman :
 
لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَ‌ٰبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلْجَمَلُ فِى سَمِّ ٱلْخِيَاطِ
terputus harapannya untuk diterima amalnya, dan untuk mendapat kasih sayang Allah dan harapan masuk surga. Perumpamaannya seperti seekor unta yang tidak akan mungkin dapat masuk ke lobang jarum. Dengan siksa semacam ini Kami akan menghukum tiap-tiap umat yang mendustakan dan menyombongkan diri.  
Mendengar Ayat ini Jibril langsung melemparkan ruh yang ada ditangannya, lalu ruh itu melayang-layang dibawa angin ketempat yang sangat jauh. betapa hinanya apa yang menimpa pada ruh orang yang durhaka (kafir). Ketika ia sampai dimuka bumi dia langsung dibentak oleh Malaikat Zabaniyah dan diseret kepenjara, batu besar yang menjadi tempat tinggal orang-orang durhaka, demikian juga sebagaimana yang sudah di sebutkan dalam kitab Daqaiqil Akhbar.
Bagi orang-orang yang zalim dan durhaka benar-benar berada dalam kehinaan dan siksaan yang amat sangat pedih sebgaiman firman Allah : "Akangka dasyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang zalim didalam tekanan sakaratul maut, dan malaikat memukulkan tangannya sambil berkata : keluarkanlah nyawamu. Dihari ini kamu dibales dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan kepada Allah dengan perkataan yang tidak benar dan kamu terlalu menyobongkan diri dengan ayat-ayatnya (QS. Al-An'am : 93) 

Hutang-Piutang Lunas Karena Doa


Abu Said Al-Khudhri ra, "Pada suatu hari Rasulullah saw hendak masuk ke masjid, tapi beliau melihat seorang sahabat bernama Abu Ummamah ra, Sedang duduk disana. Beliau bertanya : "Wahai Abu Ummamah kenapa engkau duduk diluar saat sedang waktu sholat ?" ia menjawab : "Aku bingung memikirkan utangku ya Rasulullah." Rasulullah bertanya : "Maukah engkau aku ajarkan satu doa, yang bisa menghilangkan kebingungan dan dapat melunasi hutang mu, Apabila kau bacakan ?" ia menjawab : "Tentu Raulullah." Rasulullah bersabda : "Jika engkau berada diwaktu pagi maupun sore hari, maka bacalah doa :

 ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻬَﻢِّ ﻭَﺍﻟْﺤَﺰَﻥِ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻌَﺠْﺰِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺴَﻞِ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺠُﺒْﻦِ  
 ﻭَﺍﻟْﺒُﺨْﻞِ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻏَﻠَﺒَﺔِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦِ ﻭَﻗَﻬْﺮِ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ

 Artinya : "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau, dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia". Kata Abu Ummamah ra. Setelah membaca doa tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingungan ku, dan membayar lunas hutang ku." (HR. Abu Dawud : 4/353).
 
Doa yang ampuh yang di ajarkan oleh Rasulullah untuk dapat melunasi problem hutang yang berkepanjangan, didalam doa tersebut terdapat permohonan Agar Allah melindungi Manusia dari masalah kehidupan, segenap masalah tersebut sangat berkorelasi dengan keadaan seseorang yang sedang dililit hutang.  
Pertama : "Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih" Orang yang terlilit hutang bisanya dalam kebingungan dan tenggelam dalam kesedihan, karena keadaan hutang seolah membuat hidup tidak ada kepastian, dan larut dalam kesedihan.
Kedua : "Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan males." Karena orang yang berhutang cenderung menjadi lemah,  Dan biasanya orang yang males tidak kreaktif dalam hidup biasanya saat menghadapi masalah hidup mengambil jalan pintas dengan berhutang.  
Ketiga : ”Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir.” Biasanya orang yang terlilit hutang menjadi orang yang diliputi rasa takut. Ia cenderung menjadi pengecut. Jauh dari sifat pemberani. Mentalnya jatuh dan tidak mudah memiliki kemantapan batin. Dan orang yang berhutang mudah menjadi kikir jauh dari sifat demawan. Bila kotak amal atau sedekah melintas di depannya ia akan membiarkannya berlalu Hal ini karena ia menggunakan logika ”Bagaimana aku bisa bersedekah, sedangkan hutangku saja belum lunas.” Keempat, ”Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang- wenangan manusia.” Doa bagian akhir mengandung inti permohonan seorang yang terlilit hutang. 
Ia serahkan harapannya sepenuhnya kepada Allah ta’aala Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji agar menuntaskan problem hutang yang berkepanjangan membebani hidupnya. Di samping itu ia memohon agar dirinya dilindungi Allah ta’aala dari kesewenang- wenangan manusia. Kesewenangan dimaksud terutama yang bersumber dari fihak yang berpiutang. Sebab tidak jarang ditemukan bahwa fihak yang berpiutang lantas bertindak zalim kepada yang berhutang. Ia merasa telah menanam jasa dengan meminjamkan uang kepada yang berhutang.
Lalu ia merasa berhak untuk berbuat sekehendaknya kepada yang berhutang apalagi jika yang berhutang menunjukkan gejala tidak sanggup melunasi hutangnya dengan segera. Itulah sebabnya dunia modern dewasa ini banyak diwarnai oleh berbagai tindak kezaliman. Sebab dalam era dunia modern manusia sangat mudah berhutang. Dalam kebanyakan transaksi manusia dianjurkan untuk terlibat dalam hutang alias transaksi yang tidak tunai. Sedikit sedikit kredit. Apalagi skema pelunasan hutangnya melibatkan praktek riba yang termasuk dosa besar. Islam adalah ajaran yang menganjurkan manusia untuk membiasakan diri bertransaksi secara tunai. Ini bukan berarti Islam mengharamkan berhutang. Hanya saja Islam memandang bahwa berhutang merupakan suatu pilihan yang bukan ideal dan utama. Itulah sebabnya ayat terpanjang di dalam Al-Qur’an ialah ayat mengenai berhutang, yaitu surah Al-Baqarah ayat 282. Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu didatangi anaknya yang hendak meminjam uang. Lalu ia berkata kepadanya ”Nak, aku tidak punya uang.” Lantas anaknya mengusulkan agar ayahnya pinjamkan dari Baitul Maal (Simpanan Kekayaan Negara). Maka Umar-pun menulis memo kepada pemegang kunci Biatul Maal yang isinya: ”Wahai bendahara, tolong keluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk aku pinjamkan ke anakku. Nanti biar aku cicil dengan potong gajiku tiga bulan ke depan.” Maka memo tersebut dibawa oleh anaknya dan diserahkan kepada bendahara. Tidak berapa lama iapun kembali menemui ayahnya dengan wajah murung.
”Ayah, aku tidak menerima apa- apa dari bendahara kecuali secarik kertas ini untuk disampaikan kepadamu.” Maka Umar menyuruh anaknya membacakan isi memo balasan itu.
Isinya ”Wahai Amirul Mu’minin Umar bin Khattab, bagiku sangatlah mudah untuk mengeluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk engkau pinjam. Namun aku minta syarat terlebih dahulu darimu. Aku minta agar engkau memberi jaminan kepadaku bahwa tiga bulan ke depan Amirul Mu’minin Umar bin Khattab masih hidup di dunia untuk melunasi hutang tersebut.” Maka Umar langsung beristighfar dan menyuruh anaknya pulang...!





Friday, July 30, 2010

Apa Yang Dilakukan Orang Akan Meninggal

Kematian, adalah yang paling dekat sekali dengan kita keberadaannya, tapi kita selalu lupa, yang menjadi pertanyaan untuk diri kita Apakah kita sudah siap untuk menghadapi kematian...? Dan apa yang harus dilakukan saat menghadapi kematian...?, bayangkan jika seorang yang habis bersenang-senang, dan bercanda ria, dalam kehidupan malam, tiba-tiba dia didatangi oleh malaikat kematian dan mengatakan, "telah tiba waktu mu, telah habis waktu mu di dunia ini.
Atau bayangkan seorang yang kaya raya bergelimang harta kemewahan, lalu di hampiri malaikat maut dan menyatakan telah tiba waktu mu, dan telah habis masa mu di dunia. Apa yang akan dilakukan ? Karena kematian itu pasti datang, dan masalah waktu itu menjadi rahasia Allah. 
Tapi coba bayangkan jika seorang ahli ibadah, sehabis beribadah, dan di hampir malaikat sakaratul maut, tentu, dia sangatlah senang, dan senyum kemenangan, karena Allah menyuruh malaikat, untuk menunjukan tempatnya nanti setelah didunia, dan duduk bersama dengan Rasulullah. Hal inilah yang paling didambakan ummat islam.
Lalu seperti apa saat menghadapi kematian dan sikap apa yang terjadi saat itu..?
Sikap yang paling dianjurkan saat orang menghadapi kematian adalah dengan tenang dan diam, lisannya di anjurkan selalu mengucap kalimat tauhid dan hatinya berbaik sangka kepada Allah, karena saat itu, saat dimana sakaratul maut, syetan dengan segenap tenaganya dan upayanya untuk menggoda, karena ini adalah final seseorang yang akan menentukan baik atau keburukan.
Apa yang membuat seseorang bisa tenang menhadapi kematian..? sudah tentu iman dihatinya kepada Allah, karena dengan iman dimana mulut sudah membukam, saat sakaratul maut, tapi hatinya tidak pernah padam mengucap Laaillaa ha illalah..
Rasulullah bersabda : "Jagalah mayit dengan tiga hal : Ketika keningnya berkeringat, kedua matanya keluar airmata, dan kedua bibirnya kering. Maka itulah Rahmat yang pasti turun padanya, dan jika dia mendengkur seperti dengkuran orang yang di cekik, menjadi merah matanya, dan kedua bibirnya berwarna seperti debu, Maka itu adalah siksa Allah yang turun kepadaNya. (HR. Al-Hakim dan Tirmidzi).
Dan Ajari orang yang sedang menghadapi kematian dengan kalimat "Tiada Tuhan Selain Allah" sebab dengan kalimat itu dapat merobohkan apa yang sebelumnya berbuat kesalahan. Dan jikalau itu dapat diucapkan Menurut Utsman ra, Rasulullah bersabda : "Barang siapa mati, sedangkan dia tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka masuk surga". InsyaAllah. amin.
Orang yang menuntunkan kalimat "sya'adat" kepada yang sedang sekarat, sebaiknya jangan mendesak, tapi sebaiknya bersikap halus, karena orang yang sedang sekarat biasanya kurang baik lisannya, sehingga menjadikan berat dan dia membenci kalimat ikhlas. Bahkan yang lebih dikhawatirkan itu merupakan kejelekkan di akhir hidupnya. Jadi saat sekarang masih kita sehat dilatih hati ini untuk selalu menyebut kalimat sya'adat agar menjadi perisai dihati.
Dan jika hati orang itu hanya disi oleh dunia dan kalimat sya'adat hanya di ujung lidah saja serta tidak membekas didalam hati, maka semua sebab akibatnya akan membawa petakanya sendiri. Sebab jika hanya lidah yang mengucapkan tidak akan membawa faedah, kecuali jika Allah ta'alaa memberinya anugrah.
Dan pada saat dalam keadaan sakit payah berbaik sangkalah, kepada Allah, karena orang yang berbaik sangka kepada Allah insyaAllah rahmat Allah selalu menyertainya, sampai dia sakaratul maut.
Diriwayatkan seorang yang kaya raya yang gemar menimbun hartanya, disaat dia sudah mendekati sakaratul maut, dia bertanya kepada anaknya, berapa macam harta yang aku miliki, lalu anak-anaknya menunjuki semua harta yang dia miliki, dan orang itupun menangis, sampai datang malaikat mau datang dan bertanya, kenapa engkau menangis, Demi Allah yang memberi karunia mu, aku tidak akan keluar rumah sebelum memisahkan ruh dan jasad mu, lalu laki itu berkata seraya memohon waktu, untuk membagikan harta-hartanya kepada fakir miskin, tidak bisa jawab malaikat, sudah habis masamu, kenapa hal itu tidak engkau lakukan sebelum tiba ajalmu..?Maka malaikat mau mencabutnya.
Inilah contoh orang yang lupa akherat dan haus dunia, dan dia sadari saat sakaratul maut hartanya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya amalan yang bisa membantu kita. Maka selagi engkau dikasih kekayaan, sedekahlah, jangan kamu tunggu sampai ajal menjemput mu. 

Tuesday, July 27, 2010

Tiada Kehidupan Melainkan Kehidupan Akherat

Sahal menceritakan pada suatu hari rasulullah mendatangi kami, ketika itu kami sedang menggali parit pertahanan (menjelang perang khandaq). Kami mengangkut tanah itu, dimana perpindahan tanah secara berantai kebelakang. Maka ketika itu rasulullah melihat kami sedang berkerja dan berdoa dengan doa :
"Allahumma laqhoishal akhiroh" Artinya tiada kehidupan melainkan kehidupan akherat.

Ketahuilah, bahwa berbicara tentang kehidupan maka semua orang pasti menginginkan kehidupan yang sempurna, kekal, menyenangkan, tidak bosan, tidak letih dan lesu dan sebagainya...
Bagi mereka yang menginginkan kehidupan tesebut tentu tidak akan didapati didunia, melainkan hanya di akherat. Maka itu kehidupan yang kita cari adalah kehidupan yang sesungguhnya yaitu nanti di akherat, dunia ini hanya persinggahan sementara. Kita yang muda akan menuju tua dan lemah, dan sakit-sakitan akhirnya menghadap Allah, tapi tidak menutup kemungkinan kita yang muda tidak merasakan hari tua, karena sudah waktunya menghadap Allah, Untuk mempersiapan kehidupan yang sebenarnya yaitu akherat, dimana kedamaian dan tidak ada yang diharamkan, sudah tentu kita membutuhkan persiapan dari sekarang, disaat kita muda ibarat orang pintar kita haruslah banyak menabung, yaitu menabung dalam amal ibadah, jangan tergoda oleh bisikan-bisikan syetan, senang tiasa mendekatkan diri kita kepada Allah, karena nanti kita akan hidup didalam surganya Allah, berkumpul dengan para bidadari, dan orang-orang sholeh.
Sangat berat bagi kita mengarungi kehidupan dijaman sekarang ini, tapi dengan kita rajin beribadah, insyaAllah semua akan terkontrol, datanglah kemajelis untuk menambah pengetahuan kita akan agama.
Jikalau kita mati jadikan lah kubur kita menjadi salah satu taman surganya Allah di antara taman-taman surga yang lainnya, jangan sampai lubang kubur kita menjadi lobang jahanam diantara lobang jahanam lainnya. Jangan sampai 99 ular yang mematok menjadi teman didalam kubur kita sampai nanti kiamat datang, tapi jadilah alam kubur kita terang menderang bagaikan cahaya purnama karena amal sedekah kita, dan luar bagaikan pada rumput yang hijau dan indah karena amal sholat kita, dan kita tertidur pulas sampai kiamat tiba, tapi serasa kita tidur hanya dalam satu malam.
Bagi orang-orang yang sholeh Allah memerintahkan malaikat mikail meletakan ruh bersama ruh-ruh orang-orang yang sholeh lainnya, dan meluaskan kuburnya sampa 7 hasta dan diperintahkan malaikat penjaga surga untuk membuka pintu-pintu surga agar ruh si orang sholeh ini bisa memandang tempat duduknya di surga sana setiap pagi dan petang. Itulah hadiah yang akan Allah bayar untuk si mu'min atas kesabaran-kesabarannya selama didunia.
Dan datanglah malaikat munkar dan nakir dan mereka berkata, tidurlah roh orang mu'min, sebagaimana tidur seorang pengantin di peraduan, sesungguhnya engkau tidak merasakan azab kubur. Subhanallah..
Dan saat dibangkitkan nanti ruh-ruh dari kuburnya dengan sama saat mereka meninggal. Ruh orang mu'min dibangkitkan dengan keimanan, dan ruh orang munafik dibangkitkan dengan nifaqnya. Setiap orang akan mendapatkan kenikmatan dan azab kubur sesuai dengan amalan-amalannya selama didunia. Sebagai parah tenggelam kelembah hitam semakin pedih juga azab kubur yang didapatkannya, tapi sebaliknya semakin bagus amal kebajikkan nya semakin kenikmatan yang lebih yang dia dapat di alam kubur. Allah maha adil.

Sunday, July 5, 2009

Hati-hati Dengan Sifat Ujub (Membanggakan Amalnya)

Faktor Penyelamat itu ada dua :
  1. Takwallah
  2. Niat
Dan Faktor Penyebab Binasa ada dua :
  1. Putus Asa
  2. Membanggakan Amalnya (Ujub)
Jadi disini tawadhu rendah diri itu adalah sangat baik, dibanding beribadah tujuh puluh tahun, tapi dia selalu membanggakan amal ibadahnya, dan menyalahkan keadaan, jika ada masalah dalam hidupnya. Atau seorang yang diberi keistimewahan dia memamerkan, berpakaian layaknya seorang alim, tetapi dia ingin orang-orang tahu kalau dia seorang yang mempunyai keistimewahan, pakaian yang dia pakai untuk ibadah bukan karena tujuan hanya untuk Allah.
Seseorang tidak berhak menilai, orang lain dengan suatu vonis, tapi manusia hanyalah sebagai saling mengingatkan jika ada saudara kita yang salah. Diriwayatkan dari A'masy dari Athiyah Aufi, katanya : "Pesan Jabir Abdullah, "Hendaklah kamu cinta terhadap keluarga nabi Muhammad, dan para sahabatnya, serta mereka yang mencintai beliau dan keluarga beliau (Rasulullah), sekalipun mereka terjerumus dosa". Jadi kita saling mencintai, bukan membenci selama dia seorang muslim, berpegang dengan Al-qur'an dan Hadits, dan mencintai Rasulullah, jika mereka masih bergelimang dalam dosa, atau berkecimpung di dunia dosa, tetap kita mencintai mereka, selama dalam hatinya tumbuh "Mahabbah Rasulullah" dan kita justru wajib mengingatkan, InsyaAllah dengan ijin Allah satu hari nanti negatif akan tenggelam dan positif akan muncul kepermukaan kehidupan mereka.
Janganlah kita merasa lebih alim daripada mereka, jika satu hari Allah membalik hati mereka dan mereka lebih alim dari kita, apa yang akan terjadi, kita akan merasa salah dan menyesal, tapi doakanlah saudara-saudara kita yang masih terjebak ditempat dosa, semoga Allah menolong mereka, dan jangan Allah ambil nyawa mereka ditempat dosa itu. amin.
Sendi (pokok) tegaknya islam itu, 4 yaitu :
  1. Yakin
  2. Adil
  3. Sabar
  4. Jihad
Yakin itu terbagi dua :
  1. Beramal dengan ikhlas karena Allah, tidak mengharapkan harta dunia atau pujian sanjungan Manusia.
  2. Merasa tenang atas janji Allah tentang rezeki (sabar), karena janji Allah itu pasti dan nyata.
Adil, ada dua yaitu :
  1. Cepatlah melakukan kewajiban, sebelum dituntut (semampunya, jika tidak mampu bicarakan)
  2. Hak yang belum dipenuhi boleh kamu menuntut dengan baik dan halus.
Sabar ada dua yaitu :
  1. Sabar dalam melakukan ibadah (taat) karena ibadah kadang kala ber-iringan dengan ujian.
  2. Sabar mengekang Maksiat (Pelanggaran yang telah dilarang Allah)
Jihad, ada dua yaitu :
  1. Jangan lupa dengan musuh yang nyata (syetan), karena jika kita melupakannya pasti diterkamnya.
  2. Relakan bagianmu yang sederhana dalam hal ini Harta, agar kita jangan tertipu oleh nafsu, karena disitu syetan bertengger.
Jadi agar sempurna ibadah kita "insyaAllah" dengan ridho Allah. Selalulah mengingat dosa kita yang sudah kita perbuat, dan beramal karena Allah, dan janganlah kita UJUB (menghitung-hitung amal kita), dan kesempurnaan syukur, "menyadari adanya kekurangan dirinya, dan menerima dengan hati iklas".
Doa agar kita jauh dari UJUB "Allahumma inni a'uzubika min syarii napsi" Artinya : "Ya Allah, lindungilah aku dari keburukkan nafsuku".



Rahmat Allah Untuk Orang Islam

ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَـٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَـٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَـٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ ۙ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ [٧:١٥٧]

Artinya : 
Rahmat-Ku akan Aku utamakan bagi mereka yang mengikuti Muhammad saw., seorang rasul yang tak dapat membaca dan menulis, yang ciri-cirinya telah kalian temukan dalam Tawrât dan Injîl. Dia (Muhammad) selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ia pun telah menghalalkan untuk mereka setiap sesuatu yang dapat diterima oleh naluri manusia, dan mengharamkan setiap yang ditolak oleh naluri manusia, seperti darah dan bangkai. Dia juga akan menghilangkan segala beban dan kesulitan yang mereka tanggung sebelumnya. Maka barangsiapa yang membenarkan pesan-pesan suci Tuhan yang dibawanya, mendukung dan membelanya, dan menjadikan al-Qur'ân sebagai cahaya petunjuk, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sebaliknya, mereka yang ingkar, adalah orang-orang yang merugi."  (Al-A'raf : 157)

Ayat diatas merupakan bukti agama islam adalah benar, dan rahmat Allah hanya untuk kaum muslim, yang taat dan patuh pada Allah dan rasulnya. Oleh sebab itu kita harus bersyukur atas nikmat islam, dan selalu berharaplah kepada Allah. Sebagaimana doa Yahya bin Mu'ada : "Ya Allah, engkau turunkan satu rahmat kepada kami dan engkau muliakan kami dengan rahmat memeluk islam, maka jika engkau sempurnakan rahmat dengan 100 rahmat, mengapa kami bodoh tidak mengharapkan ampunan dari Mu."
Allah menurunkan kedunia hanyalah satu rahmat, yaitu cinta kasih dan sayang, dan yang 99 lagi Allah siapkan nanti di surgaNya Allah. Dengan satu rahmat kita sudah merasakan keindahan di dunia ini, bagaimana dengan yang 99 nanti di surgaNya Allah. Jadi jika kita mau mendapat kesempurnaan 100 rahamat teruslah berharap, dan jangan pernah berhenti bertaubat. karena rahmat itu disiapkan bagi ummat nya Rasulullah.
Inilah bukti kebenaran agama islam, mendapat lisensi resmi dari Allah swt. Jadi janganlah ada keraguan dalam menjalankan ibadah. Tapi kadang masih ada yang terjerumus dalam lembah pelestarian maksiat. Jadi bagaimana orang seperti itu..? kenapa dia menyia-nyiakan islam, kenapa dia tidak mengharapkan rahmat yang lain yaitu yang 99 lagi nanti, yang telah disiapkan Allah disurga.
Kadang manusia buta dunia silau harta, bagi mereka kehidupan penting. Jawabannya memang penting tapi lebih penting lagi, kita selalu berada di koridor aturan Allah, sehingga kita mengutamakan aturan islam dulu baru dunia, bukan sebaliknya atau berjalan seiringan antara dosa dan ibadah, dengan meniadakan aturan.
Jadilah kita muslim yang cerdas dengan menbaca keterangan ayat ini, kehdiupan nanti akan lebih indah, jika memang kita mencari kehidupan akherat, alangkah bagusnya kita mengikuti dulu ketentuan Allah, jadi kita tidak menghalalkan segala cara. Jangan kita maksiat juga, haram juga, ibadah juga.
Orang yang mencukupi keluarga dari yang haram, sama saja dia berwudhu dengan air kencingnya, ibaratnya dia tahu itu diharamkan oleh Allah tapi masih terus dilakukan karena untuk kebutuhan, sama saja dia tahu air kencing itu haram tidak boleh buat wudhu, tapi dia gunakan juga karena, tidak ada air, padahal dia bisa menggunakan debu untuk tayamum. Nah mungkin disini karena tidak tahunya akan ilmu-ilmu pengetahuan islam, atau hanya karena memang pura-pura tidak tahu lalu mem-flesibelkan keadaan dengan aturan Allah. Ah Allah juga tahu kita butuh biaya buat hidup. MasyaAllah, kalo seperti ini jawabannya, itu sama saja orang yang tidak mau mengharap rahmat. Allah telah memberikan dia otak untuk berpikir, harusnya dia memikirkan jika hal seperti ini dilarang Allah, maka harus mencari Hal lain yang mendatangkan ridho Allah. ini baru top.
Dihari kiamat nanti, Allah tidak akan memperlakukan sama dengan orang yang menegakkan islam, dan orang yang tidak menegakkan islam. Seorang yang taat dia tetap terus memohon permohonan hanya pada Allah selama didunia dalam keimanannya, maka Allah akan cukupi semua, permohonan yang belum terkabul saat di akherat.
Inilah kelebihan rahmat untuk orang islam yang taat, semoga kita ada diantara mereka amin. Jadi jangan berhenti berjuang mengharap rahmat Allah, karena kita ibarat mencari surga yang hilang. Karena dahulu moyang kita Nabi Adam.as berasal dari surgaNya Allah. Dan disanalah semestinya kita kembali, bukan di neraka menjadi pengikut syetan.



Saturday, July 4, 2009

Jadilah Air Yang Bergerak, Bukan Yang Diam

         Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : "Allah selalu mengasihi (senang) kepada orang mukmin yang tekun berkerja, dimana mereka memenuhi nafkah keluarganya, Dan Allah tidak senang pada orang yang menganggur, tidak beramal dunia juga akherat.
Jadi kewajiban kita sebagai hamba adalah berencana dan berusaha, dan berdoa, selanjutnya Allah yang akan memberikan segalanya, tapi alangkah bagusnya manusia itu ibarat air yang bergerak, dia akan bergerak mengalir mengikuti arus sungai, dan berakhir kelautan lepas, jika sudah dilaut yang luas, maka akan segala macam ikan ada disana, tapi jika manusia menjadi air yang diam dan tidak bergerak, maka air itu lama-kelamaan akan habis.
Diriwayatkan, dari A'masy dari Abdullah Muharriq, katanya : Ada seorang pemuda lewat, lalu Abu Bakar dan Umar berkata : "Untung sekali jika ketangkasan dan kecakapan seorang pemuda itu dimanfaatkan untuk jihad fi sabillilah, pasti besar sekali pahalanya. Lalu Nabi Muhammad saw bersabda : "Jika pemuda itu membantu berkerja orang tuanya yang sudah tua, maka dia telah jihat fi sabilillah, jika pemuda itu berkerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, anak dan istrinya, maka dia telah jihad fi sabilillah, dan jika dia berkerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan tidak mengemis, maka dia telah jihad fi sabilillah, tapi apabila dia berkeja sekedar mencari populeritas, dan agar menjadi kebanggaan, maka dia telah masuk dalam perangkap syetan.
Jadi mereka yang berkerja dengan tujuan karena untuk kebutuhan dirinya sendiri, dan keluarganya, dan mereka mencari pada jalan yang benar, yaitu jalan yang di ridhoin Allah, Maka dia jihad fi sabilillah. Memang tugas seorang suami khususnya menjadi imam, ayah, dan mencari nafkah yang halal, karena jika dia mencari nafkah yang haram sama dengan dia menghantarkan keluarganya pada lobang neraka.
Jadi bagi mereka yang sehat, tidak ada alasan untuk tidak berkerja, angkatlah kepala kamu dan carilah kerjaan yang halal, karena Allah telah mengariskan rezeki kita masing-masing.
Carilah yang halal dengan benar dan sabar, misalnya Allah memberi rezeki pada seorang tukang tambalban hari ini dia mendapat dua ban untuk di tambal, tapi karena dia tidak sabar akhirnya dia menebarkan paku dijalan, maka rezeki yang sudah Allah gariskan turun dengan halal, karena ketidaksabarannya menjadi rezeki yang haram.
Allah mengetahui porsi-porsi hambaNya, Allah takut kalo hambaNya diberi lebih maka akan menjadi rusak dan bejat seperti Firman Allah dibawah ini :
وَلَوْ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزْقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَـٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍۢ مَّا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرٌۢ بَصِيرٌۭ [٤٢:٢٧]
Artinya :
Kalau saja Allah meluaskan rezeki semua hamba-Nya, sebagaimana mereka harapkan, niscaya mereka akan menjadi sewenang-wenang dan berbuat zalim di bumi. Tetapi Allah meluaskan dan menyempitkan rezeki siapa saja yang Dia kehendaki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Allah benar-benar mengetahui urusan semua hamba-Nya, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Kemudian, dengan kebijaksanaan- Nya pula, Dia menentukan segala sesuatu yang bisa membawa kebaikan kepada urusan-urusan mereka itu. 

Inilah bukti rasa sayang Allah kepada hambaNya, dia begitu memperhatikan hambaNya, hanya kadang kitalah yang kurang bersyukur, dan salah sangka, jika memang kita menjadi orang yang bersyukur dan bisa memegang amanat Allah (harta) maka Allah akan tambahkan. Jika Allah sudah percaya maka niscaya rizki itu tidak bisa di bendung lagi dia akan turun, bagaikan hujan yang deras dari langit, maka gunakan dan belanjakan harta kamu di jalan Allah dan selalu bersyukur.
"Allah melarang orang yang makan, makanan dari hasil rezeki yang haram, karena diharamkan syurga bagi orang-orang seperti ini, maka lindungilah keluargamu dari yang haram.

 

Friday, July 3, 2009

Berbaik sangkalah kepada Allah, Jika ditimpa Musibah

Ketahuilah berprasangka baik dan buruk adalah merupakan sifat manusia, Sifat ini akan muncul apabila kita dalam sekumpulan "peng-Gosip" membicarakan seseorang baik dan buruknya, yang belum terbukti akan benar dan salahnya, sehingga munculnya suatu dugaan atau prasangka.

Allah berfirman :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ [٤٩:١٢

Artinya :  
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa yang harus dihukum. Janganlah kalian menyelidiki dan mencari-cari aib dan cela orang-orang Muslim, dan jangan pula kalian saling menggunjing yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan bangkai saudaranya yang mati yang kalian sendiri sebenarnya merasa jijik? Maka bencilah perbuatan menggunjing, karena perbuatan menggunjing itu bagaikan memakan bangkai saudara sendiri. Peliharalah diri kalian dari azab Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya Allah Mahaagung dalam menerima pertobatan orang-orang yang mau bertobat, lagi Mahaluas kasih sayang-Nya terhadap alam semesta. (QS. Al-Hujuraat : 12).

Rasulullah bersabda :
"Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena berprasangka merupakan sedusta-dustanya pembicaraan". 

Prasangka, gosip sangat berbahaya "celaka" karena mendatangkan dosa kadang mereka yang sudah bergosip tidak mengenal tempat, bahkan dalam suatu majelis, mereka bergosip, ini yang kadang syetan dalam hati memanfaatkan. Kita tidak ada hak menilai orang lain, kita tidak ada hak meng-klaim orang lain, yang mempunyai itu semua hanya Allah, tapi kita di anjurkan untuk saling mengingatkan, sekali lagi hanya saling mengingatkan.
Satu hal yang utama selain prasangka diantara manusia, dan perlu digaris tebalkan, yaitu berprasangka kepada Zat Yang Maha Menciptakan, Dialah Allah. Misalnya apabila kita sedang diberi cobaan sehingga dia mengalami, kesulitan, kemiskinan sampai kehilangan harta, berbaik sangkalah kepada Allah. Bahkan sampai ditimpa kematian pun berbaik sangkalah kepada Allah. Karena Rasulullah bersabda :
"Jangan salah satu dari kalian meninggal dunia, melainkan ia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah"
Karena dibalik musibah itu adalah cobaan, untuk peningkatan derajat keimanan, dan pasti Allah SWT akan mengganti dengan yang lebih baik, asalkan kita bisa bersabar dan bertawakal kepada Nya.
Alangkah baiknya Rasulullah mengajarkan kita, apabila seorang di timpa musibah ucapkanlah "inna lillahi wa' inna illa'ihi rajiun" Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Nya kita kembali., Ya Allah berilah aku pahala dimusibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya. Maka dengan itu Allah akan beri pahala dari musibah nya dan Allah siapkan penganti yang lebih baik atas musibah itu.
Jadi mencitai Allah, berbaik sangka kepada Allah sangat indah karena mengundang pahala kepada kita, bahkan belum lengkap, jika seseorang mengaku beriman sebelum melewati ujian, karena mulut bisa bicara, tapi kebanyakan mereka tidak akan siap menghadapinya, inilah yang sulit. Tapi dengan mendekat diri kepada Allah dan semakin dengan kepada Allah dengan menyerahkan segalanya kepada Allah, maka akan datang pertolongan Allah.
Hal yang paling sulit didalam kenyataan hidup adalah Hijrah. Meninggalkan semua kejelekan, mencari yang lebih baik, meninggalkan yang haram, dan mencari yang halal. biasanya dalam perjalanan ini Allah uji keimanannya, karena mau tahu apa benar iman nya atau hanya sebasah ucapannya saja.
jika mereka lulus surga Allah janjinya, fi dini dunya wal akherat Allah cukupi, tapi jika gagal, dan berburuk sangka, maka sia-sia imannya.

Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya Apabila Allah menghendaki kebaikkan bagi seseorang hamba, Dia segerakan menjatuhkan siksaNya karena dosanya dan apabila dia menghendaki kejahatan terhadap seorang hamba, maka dia menahan siksaan karena dosanya, sehingga Dia sempurnakan (menyiksa orang itu) pada hari kiamat. (,HR. Al-Baiqhaqi didalam syu'ab dari Abdullah Ibnu Maghaffal r.a).
Dari pernyataan diatas, tentu mereka yang beriman akan faham atas segala derita didunia, sabar dan tawakal karena kebahagiaan akan segera tiba. Jangan pernah menunda taubat sampai menghitung umur atau ajal kita, karena umur dan ajal itu Rahasia Allah. Dan janganlah menggugurkan pahala ibadah kita hanya dengan harta yang haram, atau kemaksiatan. mari kita saling mengingatkan saudara kita apa-apa yang di sampaikan Al-qur'an dan Hadits karena dua itu adalah baku.