Rasulullah bersabda : Amalan yang paling tinggi dibanding bersedekah emas dan perak, atau pahala mati syaid, yaitu Dzikrullah (Menginggat Allah). Dzikrullah adalah penebus dosa, membebaskan manusia dari api neraka. Kalo membayang sepertinya gampang, tinggal duduk dan menginggat Allah, dengan menyebut kebesaran Allah, memang gampang secara lahiriyah, tapi secara bathiniyah pasti sulit, dimana menyatukan hati dengan pikiran dan lisan. Dzikir di butuhkan hati yang bersih dan tulus, bukan sekedar pengucapan yang faseh, karena jika sudah hati yang berdzikri, maka akan menyatuh dengan dimensi pemikiran kita.
Karena perlu kita ingat perwujudan syetan adalah hati kita sendiri, ada dikala kita sudah niat tapi tergoyang dengan pemikiran yang ingat ini itu, maka itu sangat dibutuhkan penyatuan. Dzikir harus di biasakan, harus di jadikan suatu candu, karena bila ini sudah terjadi, maka secara otomatis, setiap diam, setiap langkah kita akan berdzikir.
Dzikir yang sudah menyatuh dengan hati, akan bermanfaat, karena dengan sendirinya hati itu terbentuk dengan kalimat Allah, karena saat nanti dimana saat kita menjelang sakaratul maut, dimana pikiran sudah dicabut, dimana lisan sudah dicabut, dimana kepintaran sudah dicabut, tapi qolbu kita masih tetap. Saat itulah bagi mereka yang gemar berdzikir karena Allah, hati nya dengan sendirinya berdzikir, karena saat menghadap Allah nanti adalaha ruh kita.
Jadikan lah mulut ini basah dengan Dzikrullah, bukan hanya untuk menyombongkan iman, karen orang yang terlalu banyak bicara, sungguh dia amalnya terbatas. Iman itu adalah isi dari buah, pakaian dan perkataan adalah kulit buah. Ada buah yang kulitnya indah tapi isi atau daging buahnya asam. Tapi ada buah yang kulitnya biasa nya, tapi isi daging buahnya manis.
Seorang islam belum tentu muslim, tapi seorang muslim sudah pasti dia islam, agama bukan sekedar status akte, dan KTP, tapi jadikanlah agama sebagai pengatur hidup kita, karena tujuan akhir kita sama menghadap Allah, kalo islam sudah dijadikan sebagai aturan hidup, maka kita akan berpegang pada Al-qur'an dan Hadist. karena Al-qur'an dan hadist adalah baku, tidak bisa di fleksibelkan dengan keandaan zaman dan keadaan situasi, apa yang dilarang oleh Allah di dalam Al-qur,an adalah baku dan harus di taati, karena itu adalah pengatur hidup ummat islam, bagaimana jika mereka tidak mentaati aturan sudah pasti ada sanksi nya.
Dzikrullah adalah suatu pembuktian iman, dan merupakan benteng dari syetan dan neraka.
Saat manusia mengenal Tuhan dan firmannya, maka dia pasti memahami dan mengamalkan, tapi kalo dia tidak mengamalkan berarti dia belum memahami.
Satu contoh seorang muslim dalam kesulitan dia duduk dan mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dia, saat pemikiran sesat menghapiri dan mengarah kenekatan, maka Allah aka ingakan dia, dengan ilmu pemahaman, dia akan inga seperti sabda rasulnya, disaat dia mulai nekat dia ingat rasulullah berpesan dalam hadist "layah muhtana ahadukum illa wahuwa yushinus dzonnabillah" Jangan engkau berprasangka burung pada Allah sampai ajal menjemput mu.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, Silakan tinggalkan jejak anda