Friday, July 3, 2009

Berbaik sangkalah kepada Allah, Jika ditimpa Musibah

Ketahuilah berprasangka baik dan buruk adalah merupakan sifat manusia, Sifat ini akan muncul apabila kita dalam sekumpulan "peng-Gosip" membicarakan seseorang baik dan buruknya, yang belum terbukti akan benar dan salahnya, sehingga munculnya suatu dugaan atau prasangka.

Allah berfirman :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ [٤٩:١٢

Artinya :  
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa yang harus dihukum. Janganlah kalian menyelidiki dan mencari-cari aib dan cela orang-orang Muslim, dan jangan pula kalian saling menggunjing yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan bangkai saudaranya yang mati yang kalian sendiri sebenarnya merasa jijik? Maka bencilah perbuatan menggunjing, karena perbuatan menggunjing itu bagaikan memakan bangkai saudara sendiri. Peliharalah diri kalian dari azab Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya Allah Mahaagung dalam menerima pertobatan orang-orang yang mau bertobat, lagi Mahaluas kasih sayang-Nya terhadap alam semesta. (QS. Al-Hujuraat : 12).

Rasulullah bersabda :
"Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena berprasangka merupakan sedusta-dustanya pembicaraan". 

Prasangka, gosip sangat berbahaya "celaka" karena mendatangkan dosa kadang mereka yang sudah bergosip tidak mengenal tempat, bahkan dalam suatu majelis, mereka bergosip, ini yang kadang syetan dalam hati memanfaatkan. Kita tidak ada hak menilai orang lain, kita tidak ada hak meng-klaim orang lain, yang mempunyai itu semua hanya Allah, tapi kita di anjurkan untuk saling mengingatkan, sekali lagi hanya saling mengingatkan.
Satu hal yang utama selain prasangka diantara manusia, dan perlu digaris tebalkan, yaitu berprasangka kepada Zat Yang Maha Menciptakan, Dialah Allah. Misalnya apabila kita sedang diberi cobaan sehingga dia mengalami, kesulitan, kemiskinan sampai kehilangan harta, berbaik sangkalah kepada Allah. Bahkan sampai ditimpa kematian pun berbaik sangkalah kepada Allah. Karena Rasulullah bersabda :
"Jangan salah satu dari kalian meninggal dunia, melainkan ia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah"
Karena dibalik musibah itu adalah cobaan, untuk peningkatan derajat keimanan, dan pasti Allah SWT akan mengganti dengan yang lebih baik, asalkan kita bisa bersabar dan bertawakal kepada Nya.
Alangkah baiknya Rasulullah mengajarkan kita, apabila seorang di timpa musibah ucapkanlah "inna lillahi wa' inna illa'ihi rajiun" Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Nya kita kembali., Ya Allah berilah aku pahala dimusibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya. Maka dengan itu Allah akan beri pahala dari musibah nya dan Allah siapkan penganti yang lebih baik atas musibah itu.
Jadi mencitai Allah, berbaik sangka kepada Allah sangat indah karena mengundang pahala kepada kita, bahkan belum lengkap, jika seseorang mengaku beriman sebelum melewati ujian, karena mulut bisa bicara, tapi kebanyakan mereka tidak akan siap menghadapinya, inilah yang sulit. Tapi dengan mendekat diri kepada Allah dan semakin dengan kepada Allah dengan menyerahkan segalanya kepada Allah, maka akan datang pertolongan Allah.
Hal yang paling sulit didalam kenyataan hidup adalah Hijrah. Meninggalkan semua kejelekan, mencari yang lebih baik, meninggalkan yang haram, dan mencari yang halal. biasanya dalam perjalanan ini Allah uji keimanannya, karena mau tahu apa benar iman nya atau hanya sebasah ucapannya saja.
jika mereka lulus surga Allah janjinya, fi dini dunya wal akherat Allah cukupi, tapi jika gagal, dan berburuk sangka, maka sia-sia imannya.

Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya Apabila Allah menghendaki kebaikkan bagi seseorang hamba, Dia segerakan menjatuhkan siksaNya karena dosanya dan apabila dia menghendaki kejahatan terhadap seorang hamba, maka dia menahan siksaan karena dosanya, sehingga Dia sempurnakan (menyiksa orang itu) pada hari kiamat. (,HR. Al-Baiqhaqi didalam syu'ab dari Abdullah Ibnu Maghaffal r.a).
Dari pernyataan diatas, tentu mereka yang beriman akan faham atas segala derita didunia, sabar dan tawakal karena kebahagiaan akan segera tiba. Jangan pernah menunda taubat sampai menghitung umur atau ajal kita, karena umur dan ajal itu Rahasia Allah. Dan janganlah menggugurkan pahala ibadah kita hanya dengan harta yang haram, atau kemaksiatan. mari kita saling mengingatkan saudara kita apa-apa yang di sampaikan Al-qur'an dan Hadits karena dua itu adalah baku.

 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, Silakan tinggalkan jejak anda