Diceritakan bahwa ada seorang lelaki yang sedang berjalan di pedesaan, dan dalam perjalanan ini laki-laki tersebut ditemani oleh syetan. Sehingga dia tidak mengerjakan sholat subuh, sholat zduhur, sholat ashar, sholat magrib dan isya. Dan setelah malam larut datang lelaki itu tertidur, dan disaat lelaki itu tidur syetanpun lari meninggalkan laki-laki tersebut.
Dan laki-laki itu bertanya pada syetan kenapa engkau lari meninggalkan aku, Jawab syetan : Sungguh aku adalah syetan yang telah menduharkai Allah ta'alaa seumur dalam hidupku hanya satu kali, maka aku dijadikan Allah mahluk yang paling terkutuk, sedangkan engkau dalam satu kali telah mendurhakai Allah dalam sehari lima kali, maka aku (syetan) takut mendapat murka, dan marahnya Allah atas durhakamu.
Itulah syetan di sisi manusia dia menghasut manusia yang mau beribadah kepada Allah, agar lalai dan meninggalkan ibadah, dengan segala tipu dayanya syetan mengoda manusia.
Dan Barang siapa mengentengkan sholat berjama'ah, Maka Allah akan menindaknya dengan dua belas tindakan yang membahayakan. Ini harus di perhatikan baik-baik khususnya bagi saya selaku penulis. Tiga tindakan didunia, tiga tindakan untuk ketika meninggal, tiga tindakan ketika didalam kubur, dan tiga tindakan di hari qiyamat.
Adapun tiga tindakan didunia :
- Allah ta'alaa menghilangkan berkah dari usahanya dan rizkinya.
- Allah mencabut cahaya orang-orang shalih dari dirinya.
- Dia menjadi di benci oleh orang-orang beriman.
Adapun tiga tindakan ketika Mati :
- Ruhnya dicabut sedangkan dia dalam keadaan dahaga, walau dia minum air satu sungai.
- Merasakan sangat sakit ketika ruhnya dicabut.
- Dia dihawatirkan hilang imannya
Adapun tiga ketika didalam kubur :
- Dia sangat sedih terhadap pertanyaan malaikat Mungkar dan Nakir.
- Kuburnya menjadi sangat gelap baginya.
- Kuburnya menjadi sempit, sehingga tulang-tulang rusuknya menjadi berkumpul.
Adapun tiga ketika dihari Qiyamat :
- Hisabnya menjadi berat.
- Allah ta'alaa menjadi murka padanya.
- Disiksa oleh Allah ta'alaa dengan api Neraka.
Oleh karena itu tidak ada keringanan bagi seseorang ketika dia mendengar panggilan adzan, dia meninggalkan berjama'ah. Karena berjama'ah itu ialah sunnah mu'akad yang sangat kuat.
Maka dari itu saudara-saudaraku, jangan kita meninggalkan sholat walau keadaan bagaimana pun kecuali nafas sampai di tenggorokkan, atau tidak dalam keadaan sadar.
setelah kita terbiasa mendirikan sholat, biasakanlah kita berjama'ah, semoga membawa ampunan Allah dan ridhonya Allah, sehingga kita terhindar dari dua belas ketentuan di atas.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, Silakan tinggalkan jejak anda