Friday, July 30, 2010

Istiqamah, Antara Lisan dan Perilaku Harus Seiring

Sesungguhnya orang yang mengatakan Tuhan kami Allah, Dan mereka berlaku jujur, maka turunlah malaikat kepada mereka, dan malaikat berkata pada mereka : "hendaklah kamu tidak takut dan tidak susah maka bergembiralah kalian semua atas surga yang telah dijanjikan. Kami adalah wali-wali kalian dalam kehidupan didunia dan di akherat. Sungguh orang-orang yang istiqomah sangat indah dalam hidupnya, dimana tidak macam-macam, dan permasalahanpun tidak rumit semua selesai, karena tidak ada masalah yang berat, bagi mereka ibadah ada utama, dan ber-iringan dengan pengamalan dalam tingkah laku kehidupan, menjaga hubungan silaturahmi sehingga banyak orang-orang yang menyukai.
Ini suatu yang disebut dengan ketenangan bathin, karena mereka tidak silau akan harta, dan dunia, mereka lebih suka menyibukkan diri dengan mencari ridho Allah. Dan untuk kehidupan dunia mereka Allah buka pintu rezeki yang luas, tapi mereka hanya cukupi untuk hidup saja, tidak nafsu dengan harta benda dan kemilauan duniawi. Istri dan anak mereka menjadi orang yang patuh dan taat, harum wangi rumahnya pun berbeda wangian kehangatan dan kedamaian.
Wisata mereka tidak perlu kemewahan, bagi mereka wisata cukup jalan keluarga bersama keluarga dan mengajari anak-anak mereka tentang Alam sebagai bukti kebesaran Allah.
Inilah keluarga islam yang istiqomah, selalu mengutamakan perintah Allah, dan mengikuti yang disunnahkan oleh rasulullah.
Itiqomah, ada tiga macam : istiqomah dengan lisan, istiqomah dengan hati, istiqomah dengan diri. (keseluruhan badan).
1. Istiqomah dengan lisan ialah melanggengkan membaca syahadat, coba kita perhatikan berapa banyak anak-anak kecil sekarang yang tidak mengerti ucapan syahadat. Mereka lebih tahu dengan PS2 dan Game Online. sangat disayangkan jika sampai seorang  anak seperti ini, dimana mereka sibuk diluar hanya dengan permainan-permainan yang tidak mendidik, mereka tidak mau pergi mengaji, dan sholat berjama'ah. 
2. Istiqomah dengan hati, ialah melanggengkan kelakuan yang benar dan jujur. Banyak sekali mereka ibadah sholat 5 waktu, puasa ramadhan tapi masih berkerja di tempat-tempat hiburan malam, dan bila ditanya tentang iman, mereka menjawab beriman, bagaimana ini..? , kalo mereka ikut majelis ta'lim, majelis ilmu kemana ilmu dan pemahaman nya, sudah jelas dilarang malahan dikerjakan.
3. Istiqomah dengan diri melanggeng beribadat dan taat, ini kadang mereka yang beribadah, masih lebih takut kepada bosnya daripada sama Tuhannya. Ada seorang ditanya sama kawannya, tadi kenapa ente nga sholat ? habis tadi lagi metting ame bos ane, ya udah sholat nya ijin dulu. MasyaAllah sholat ijin dulu nga terbalik itu ? ada juga ijin sholat dulu sama si bos, kalo perlu bosnya ajak sholat. itu juga kalo ente kerja sama orang muslim.
Jadi istiqomah itu pada intinya mendahulukan ibadah, bukan dalam arti ibadah terus dunia nga, tapi ibadah itu minimal 90% dunia 10% aja asal buat nyari makan yang halal, yang macam-macamnya nga usah nanti bikin repot dan istiqomah terganggu.
Jadi kata Allah di Al-qur'an : Tilkad daarul akhiratu naj aaluha lilladzinaa layuril duuna...Artinya : Itu kampung akherat udah diciptakan sama Allah buat orang-orang yang tidak disukai ketinggian dimuka bumi dan tidak menghendaki kerusakan. Nah yang jadi pertanyaan kalo emang itu orang mengaku beriman, pasti dia ngga mencari dunia demi kehormatan, ibaratnya orang kaya pasti terpandang, jadinya kalo punya prinsip seperti ini gimana, bahaya. yang ada mengaku beriman begitu ame bos terus disuruh gelapin pajak, atau temanin tamu minum khammer dia turuti, turun tuh iman, dan dia bilang nga apa-apa hari ini dosa besok taubat lagi. MasyaAllah jangan sampe dah seperti ini. sekali istiqomah udah tutup tuh pintu dosa.
Jadi bahagialah bagi orang istiqomah, jika dulu mereka pendosa dan taubatan nasyuha maka rasulullah akan menolong dengan safa'atnya. Dan bahagialah bagi mereka yang taubat dengan sungguh-sungguh karena Allah menganti dosa-dosa dengan pahala-pahala.
Jadi bagi manusia yang berakal, harusnya dia sadar dari kelengahannya :
1. Mengurusi persoalan dunia dengan tenang dan perlahan, bukan dengan nafsu, amarah atau terburu-buru.
2. Dan mengurusi masalah atau persoalan akherat, dengan rakus dan terburu-buru ini bagus.
3. Dan mengurusi persoalan agama, atau beribadah dengan berilmu atau dasar-dasar ilmunya, makanya orang belajar agama harus ada guru kalo nga syetan gurunya.
4. Dan mengurusi masalah pergaulan, carilah tempat bergaul yang baik dan benar.
Jadi nga usah ragu bagi yang mau istiqomah atau taubat, jangan membandingkan dengan kehidupan tenang saja dan nikmati ibadah, tanam dipikiran kita dunia di uber nga ada habisnya. tapi ibadah yang bagus udah pasti dan endingnya dan indah lagi. yaitu disurganya Allah. amin




No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, Silakan tinggalkan jejak anda