- Takwallah
- Niat
- Putus Asa
- Membanggakan Amalnya (Ujub)
Jadi disini tawadhu rendah diri itu adalah sangat baik, dibanding beribadah tujuh puluh tahun, tapi dia selalu membanggakan amal ibadahnya, dan menyalahkan keadaan, jika ada masalah dalam hidupnya. Atau seorang yang diberi keistimewahan dia memamerkan, berpakaian layaknya seorang alim, tetapi dia ingin orang-orang tahu kalau dia seorang yang mempunyai keistimewahan, pakaian yang dia pakai untuk ibadah bukan karena tujuan hanya untuk Allah.
Seseorang tidak berhak menilai, orang lain dengan suatu vonis, tapi manusia hanyalah sebagai saling mengingatkan jika ada saudara kita yang salah. Diriwayatkan dari A'masy dari Athiyah Aufi, katanya : "Pesan Jabir Abdullah, "Hendaklah kamu cinta terhadap keluarga nabi Muhammad, dan para sahabatnya, serta mereka yang mencintai beliau dan keluarga beliau (Rasulullah), sekalipun mereka terjerumus dosa". Jadi kita saling mencintai, bukan membenci selama dia seorang muslim, berpegang dengan Al-qur'an dan Hadits, dan mencintai Rasulullah, jika mereka masih bergelimang dalam dosa, atau berkecimpung di dunia dosa, tetap kita mencintai mereka, selama dalam hatinya tumbuh "Mahabbah Rasulullah" dan kita justru wajib mengingatkan, InsyaAllah dengan ijin Allah satu hari nanti negatif akan tenggelam dan positif akan muncul kepermukaan kehidupan mereka.
Janganlah kita merasa lebih alim daripada mereka, jika satu hari Allah membalik hati mereka dan mereka lebih alim dari kita, apa yang akan terjadi, kita akan merasa salah dan menyesal, tapi doakanlah saudara-saudara kita yang masih terjebak ditempat dosa, semoga Allah menolong mereka, dan jangan Allah ambil nyawa mereka ditempat dosa itu. amin.
Sendi (pokok) tegaknya islam itu, 4 yaitu :
- Yakin
- Adil
- Sabar
- Jihad
- Beramal dengan ikhlas karena Allah, tidak mengharapkan harta dunia atau pujian sanjungan Manusia.
- Merasa tenang atas janji Allah tentang rezeki (sabar), karena janji Allah itu pasti dan nyata.
- Cepatlah melakukan kewajiban, sebelum dituntut (semampunya, jika tidak mampu bicarakan)
- Hak yang belum dipenuhi boleh kamu menuntut dengan baik dan halus.
- Sabar dalam melakukan ibadah (taat) karena ibadah kadang kala ber-iringan dengan ujian.
- Sabar mengekang Maksiat (Pelanggaran yang telah dilarang Allah)
- Jangan lupa dengan musuh yang nyata (syetan), karena jika kita melupakannya pasti diterkamnya.
- Relakan bagianmu yang sederhana dalam hal ini Harta, agar kita jangan tertipu oleh nafsu, karena disitu syetan bertengger.
Doa agar kita jauh dari UJUB "Allahumma inni a'uzubika min syarii napsi" Artinya : "Ya Allah, lindungilah aku dari keburukkan nafsuku".